Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Prabowo Ingin Setiap Koperasi Desa Merah Putih Punya Gudang Penyimpanan Dingin

Prabowo mengatakan setiap Koperasi Desa Merah Putih akan memiliki dua truk sehingga hasil panen bisa langsung dibawa ke pasar.

7 April 2025 | 22.16 WIB

Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyerahan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025.  YouTube Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyerahan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025. YouTube Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto ingin membangun gudang dan penyimpanan dingin (cold storage) di setiap Koperasi Desa Merah Putih yang berjumlah 80 ribu. Pernyataan ini disampaikan Prabowo saat menghadiri panen raya di di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, 7 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala negara mengatakan setiap desa akan diminta untuk mendirikan koperasi yang akan menjadi jaringan koperasi nasional. Koperasi ini disebut Koperasi Desa Merah Putih. Lewat Koperasi Desa Merah Putih, setiap desa bisa mengajukan kredit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pemerintah juga akan membangun koperasi lengkap dengan gudang pendingin pada setiap desa, termasuk untuk desa nelayan.

“Kita harapkan tiap desa akan punya gudang, tiap desa akan punya kamar pendingin (cold storage) untuk menyimpan hasil panen, dan setiap kooperasi akan kita beri kredit untuk punya truk,” kata Prabowo. 

Ia mengatakan tiap koperasi desa akan memiliki dua truk sehingga hasil panen bisa langsung dibawa ke pasar. Di samping itu, koperasi bisa langsung menyalurkan cepat pupuk ke gabungan kelompok tani. Prabowo menegaskan tidak boleh ada lagi perantara atau tengkulak dan hasil panen bisa langsung ke kelompok tani. 

Selain itu, Prabowo ingin tiap desa memiliki gerai apotek dengan harga obat yang bisa dijangkau masyarakat desa. Ia mengatakan harga obat generik ini harus lebih murah atau setidaknya sepertiga dari harga obat di pasaran. 

“Mungkin kotaknya tidak terlalu berwarna-warni, tetapi obatnya sama, yang bisa dijangkau oleh rakyat dalam harga yang mungkin sepertiga atau 10 persen dari harga yang ada di kota-kota,” ujarnya. 

Prabowo telah memutuskan untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih (KopDes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil setelah rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 3 Maret 2025.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan koperasi ini akan dibangun di 70 ribu desa dan menjadi pusat kegiatan ekonomi desa. Koperasi ini juga akan difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran hasil pertanian masyarakat.

“Satu yang diputuskan yaitu dibentuknya Koperasi Desa Merah Putih, jadi disingkat Kopdes Merah Putih. Nah, itu akan dibangun di 70 ribu desa,” ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Untuk pendanaan, program ini akan memanfaatkan dana desa yang sudah ada serta dukungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan skema cicilan selama tiga hingga lima tahun. Dengan perhitungan tersebut, setiap desa diperkirakan akan mendapatkan anggaran sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 5 miliar.

“Kita ada dana desa Rp 1 miliar per tahun, kalau lima tahun kan berarti Rp 5 miliar,” kata Zulkifli.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut KopDes Merah Putih akan dikembangkan dengan tiga pendekatan utama, yakni membangun koperasi baru, mevitalisasi koperasi yang sudah ada, atau membangun dan mengembangkan sistem koperasi berbasis desa.

Budi Arie mengungkapkan bahwa sekitar 64 ribu kelompok tani siap beralih menjadi koperasi guna meningkatkan integrasi dalam sistem pertanian dan distribusi pangan di desa.

“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ujarnya.

Budi Arie berharap Koperasi Desa Merah Putih dapat memutus rantai distribusi yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus