Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Viral Tagar Kabur Aja Dulu, Istana: Pemerintah Tidak Larang Masyarakat Merantau

Hasan Nasbi menanggapi tagar Kabur Aja Dulu yang viral di media sosial. Menurut dia pemerintah tak melarang orang Indonesia merantau.

17 Februari 2025 | 16.46 WIB

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat memberikan keterangan pers terkait layanan Lapor Mas Wapres di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, 19 November 2024. TEMPO/Subekti
Perbesar
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat memberikan keterangan pers terkait layanan Lapor Mas Wapres di Komplek Istana Wakil Presiden, Jakarta, 19 November 2024. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons tagar Kabur Aja Dulu yang viral di media sosial. Hasan mengatakan pemerintah tidak melarang masyarakat yang ingin merantau. Namun, dia meminta, masyarakat harus menaati prosedur yang berlaku di negara tujuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Harus taat prosedur. Supaya tidak jadi pendatang haram. Kalau orang mau merantau tidak boleh dilarang," kata Hasan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan, merantau merupakan tindakan yang bagus. Dia pun mengingatkan masyarakat yang ingin merantau harus mempunyai kemampuan.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sebelumnya mengatakan, tagar itu sebuah bentuk aspirasi masyarakat. Hal itu, kata Yassierli, menjadi tantangan bagi pemerintah.

"Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," kata Yassierli di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025. 

Memang, kata Yassierli, ada banyak kesempatan bekerja di luar negeri. Namun, Yassierli meyakini, tujuan ke luar negeri untuk meningkatkan kemampuan. "Kemudian, kembali ke Indonesia bisa membangun negeri ya tidak masalah," kata dia.

Beberapa pekan ini, media sosial ramai dengan tagar KaburAjaDulu yang berisi ajakan untuk bekerja di luar negeri. Fenomena ini menjadi bentuk kekecewaan anak muda yang melihat mahalnya pendidikan di Indonesia tetapi lapangan pekerjaan minim. Salah satu isu yang memantik ramainya kampanye tersebut adalah kebijakan efisiensi anggaran besar-besaran oleh Prabowo.

Hendrik Yaputra

Hendrik Yaputra

Bergabung dengan Tempo pada 2023. Lulusan Universitas Negeri Jakarta ini banyak meliput isu pendidikan dan konflik agraria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus