Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menerima kenaikan pangkat istimewa dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kenaikan pangkat Prabowo nanti menjadi jenderal TNI dalam acara Rapat Pimpinan, TNI-Polri di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Nugraha Gumilar mengonfirmasi kabar itu. “Iya betul, (Prabowo) naik pangkat (menjadi) jenderal kehormatan,” katanya, Selasa, 27 Februari 2024, dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Dipertanyakan Tolok Ukurnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar militer Beni Sukadis mempertanyakan tolok ukur keputusan Jokowi memberikan kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI kepada Prabowo. Beni mengatakan tanda kehormatan bagi Prabowo perlu dikaji ulang. “Apakah memang tepat atau hanya bagian dari upaya Jokowi untuk tetap memiliki pengaruh terhadap Prabowo sebagai presiden terpilih,” kata Beni saat dihubungi pada Selasa, 27 Februari 2024.
Beni menyoroti pemberian pangkat istimewa itu saat pertahanan negara masih belum optimal menjaga kedaulatan nasional. “Seperti penyelundupan barang, pencurian ikan (sumber daya alam) dari kapal asing, pelanggaran wilayah, dan ancaman lainnya,” kata Beni.
2. Sama seperti SBY, Luhut, Hendropriyono
Jokowi dijadwalkan akan menyematkan tanda pangkat kehormatan itu kepada Prabowo. Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Ahzar Simanjuntak mengatakan pemberian penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa kepada Prabowo itu karena kontribusinya untuk kemajuan TNI dan pertahanan Indonesia.
“Hal yang sama pernah diperoleh oleh Pak Jenderal SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), kemudian Pak Luhut (Binsar Pandjaitan), Pak Hendropriyono dan beberapa tokoh yang lain,” kata Dahnil.
3. Prabowo Dianggap Berdedikasi
Dahnil menjelaskan, pemberian jenderal penuh kepada Prabowo, karena dianggap berdedikasi dan berkontribusi selama dia berkarier militer dan bidang pertahanan. “Pak Prabowo diputuskan, diusulkan oleh Mabes TNI kepada Presiden untuk diberikan (pangkat) jenderal penuh,” kata Dahnil.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno berkomentar sekadarnya menanggapi rencana Jokowi menyematkan kenaikan pangkat istimewa. "Acaranya besok (Rabu, 28 Februari 2024)," katanya tanpa penjelasan lanjutan, pada Selasa, 27 Februari 2024. Acara yang dimaksud Pratikno, yakni Rapat Pimpinan TNI di Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.
4. Akhir Karier Militer Prabowo
Akhir karier Prabowo di TNI, karena ia terlibat penculikan sejumlah aktivis tahun 1997. Prabowo diberhentikan melalui Keputusan Presiden Nomor: 62/ABRI/1998 yang diteken oleh Presiden B. J. Habibie pada 20 November 1998. Adapun Surat bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP menyingkap setidaknya kesalahan Prabowo sebagai perwira yang berujung pemberhentian dari dinas keprajuritan.
5. Tugas Militer Prabowo
Prabowo lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau AKABRI di Magelang. Prabowo meniti karier di militer selama 24 tahun. Pada 1976, Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha. Ia ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Pada 1978, Prabowo memimpin pasukan Den 28 Kopassus yang ditugaskan untuk menyerang pendiri dan Wakil Ketua Fretilin, Nicolau dos Reis Lobato.
Pada 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Pada 1995, Komandan Komando Pasukan Khusus. Pada 1996, Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.
Pada 1998, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.
Saat itu, ia menjadi perwira termuda yang meraih pangkat jenderal. Usia 47 tahun, tiga bintang di pundaknya. Saat memiliki pangkat letnan jenderal itu, ia terlibat kasus penculikan beberapa aktivis.
DANIEL A. FAJRI | CHETA NILAWATY | TIM TEMPO | ANTARA