Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Prabowo Sebut Indonesia Bubar di 2030, Fadli Zon: Warning untuk Pemerintah

Fadli Zon mengatakan pidato Prabowo Subianto (Prabowo) yang menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 merupakan warning untuk pemerintah.

20 Maret 2018 | 22.16 WIB

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengatakan pidato Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (Prabowo) yang menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 merupakan warning untuk pemerintahan saat ini.

"Itu namanya warning ya. Kita itu ingin Indonesia lebih dari 1.000 tahun 2.000 tahun. Selamanya sampai kiamat kalau perlu ya," kata Fadli di DPP Gerindra, Selasa, 20 Maret 2018.

Baca juga: Pengamat: Yang Bisa Menambah Suara Prabowo Hanya Mahfud Md.

Dalam pidato yang diunggah di media sosial Gerindra, Prabowo mengatakan, "Di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030."

Menurut Fadli, jika cara memimpin Indonesia sama seperti saat ini, bisa kacau. Fadli meminta masyarakat berkaca pada pengalaman Uni Soviet, sebagai negara kuat tapi terpecah setelah 70 tahun berdiri.

"(Uni Soviet) punya Red Army yang sangat kuat. Nah sekarang ini apa yang disampaikan Pak Prabowo itu warning jangan sampai salah jalan," ujarnya. "Kalau kita salah jalan kita bisa bubar. Justru kita tidak ingin kita (Indonesia) itu bubar. Jangan sampai kita salah jalan."

Menurut dia, jika Prabowo jadi presiden, masalah tersebut bisa diatasi. Sebab, platform ekonomi Prabowo jelas, yaitu memprioritaskan rakyat. "Bukan yang diprioritaskan beton," ujarnya. Dia menambahkan, "Jadi kalo ini kan yang dibangun beton gimana? Akhirnya energi yang terserap untuk membangun beton ini dan semua juga mangkrak."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus