Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Prabowo Tanggapi Kritik Kabinet Gemuk: Enggak Peduli, Yang Penting Hasilnya

Presiden Prabowo Subianto membandingkan kabinet RI dengan kabinet Timor Leste dan Eropa.

16 Februari 2025 | 07.17 WIB

Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat,15 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat,15 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menanggapi kritik yang dilontarkan masyarakat terhadap kabinetnya, yang terdiri dari 48 kementerian dan enam badan baru. Ia membandingkan kabinetnya dengan pemerintahan Timor Leste dan negara-negara Eropa yang menurut dia memiliki lebih banyak menteri dan kepala badan di dalamnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Ada orang-orang pintar bilang, ‘Kabinet ini kabinet gemuk, terlalu besar.’ Ndasmu,” kata dia di acara hari ulang tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra yang digelar di Sentul City International Convention Center, Bogor, Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan jumlah anggota kabinet RI kalah dari kabinet Timor Leste yang lebih banyak. Padahal, kata dia, jumlah penduduk Timor Leste sebanyak dua juta orang kalah dari populasi Kabupaten Bogor. “Lebih kecil dari Kabupaten Bogor, kabinetnya 28 orang,” kata Prabowo.

Berdasarkan sensus penduduk dan perumahan Timor Leste pada 2022, seperti tercatat dalam laporan United Nations Population Fund (UNFPA), jumlah penduduk di negara tersebut mencapai 1,34 juta jiwa. Sedangkan menurut data terbaru World Health Organization (WHO) pada 2023, populasi Timor Leste adalah 1,38 juta jiwa. Di sisi lain, jumlah penduduk Kabupaten Bogor adalah 5,6 juta jiwa, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024.

Sementara itu, mengutip data di situs web resmi pemerintahan Timor Leste, kabinet pemerintahan saat ini memiliki 21 kementerian. Kabinet sekarang dipimpin oleh kepala negara Presiden José Ramos-Horta dan kepala pemerintahan Perdana Menteri Xanana Gusmão.

Prabowo juga membandingkan kabinet RI dengan kabinet di benua Eropa. Tanpa menyebut secara spesifik negara Eropa yang dimaksud, ia mengatakan Eropa memiliki 27 menteri di masing-masing bidang. “Kita seluas Eropa. Eropa 27 negara, dia punya 27 menteri keuangan, 27 menteri dalam negeri, 27 menteri luar negeri, 27 panglima,” ujarnya.

Menurut penelusuran Tempo, masing-masing negara Eropa memiliki jumlah menteri yang berbeda. Tetapi Dewan Eropa, lembaga pengambil keputusan Uni Eropa, memang memiliki 27 anggota.

Di dalam pidatonya, Prabowo juga mengaku tidak peduli dengan kritik yang mengatakan kabinetnya gemuk. “Enggak peduli saya disebut apa, yang penting hasilnya,” ujar dia.

Kritik terhadap Kabinet Gemuk

Kabinet Prabowo kerap kali disebut gemuk lantaran terdiri dari 48 menteri, 55 wakil menteri, lima pejabat setingkat menteri, serta belasan utusan khusus, staf khusus, dan penasihat khusus. Terbaru, Prabowo mendapat kritik karena memangkas anggaran sebagian besar kementerian dan lembaga.

Organisasi riset tata kelola pemerintahan PATTIRO menilai kebijakan tersebut sudah salah kaprah sejak awal. Hal ini dikarenakan Prabowo dari awal memang telah membentuk kabinet gemuk dengan ratusan pejabat tinggi di berbagai kementerian dan lembaga.

“Sejak awal, efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah sudah salah kaprah. Sejatinya, efisiensi bertujuan untuk meningkatkan fungsi dan efektifitas. Namun, di awal pembentukan kabinet, pemerintah malah menyusun kabinet yang gemuk,” kata Direktur Eksekutif PATTIRO, Fitria, dalam keterangan tertulis pda Rabu, 12 Februari 2025.

Pada catatan evaluasi 100 hari kerja Prabowo-Gibran, Manajer riset Sekretariat Nasional FITRA Badiul Hadi juga mengkritik kinerja kabinet gemuk Prabowo itu. Sejak dilantik 20 Oktober 2024, kabinet gemuk Prabowo dinilai tidak efisien dan efektif di tengah terbatasnya anggaran negara. Apalagi minimnya representasi perempuan dan pernyataan publik menteri dan wakil menteri yang dikritik publik.

"FITRA menyarankan Presiden Prabowo melakukan evaluasi kementerian/lembaga secara kelembagaan agar menghindari tumpang tindih fungsi, tugas serta kewenangan. Apalagi kondisi keuangan negara mengalami keterbatasan untuk mendukung kinerja kabinet gemoy,” kata Badiul dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Rabu, 22 Januari 2025.

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus