Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Viral Rektor Universitas Katolik atau Unika Soegijapranata Kota Semarang mendapat permintaan dari orang yang mengaku polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Permintaan datang lewat pesan pada Jumat, 2 Februari 2024, tapi ditolaknya. Kesaksian Ferdinandus Hindarto, sang rektor, segera menuai perhatian publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu terjadi di tengah kemunculan video-video dari rektor sejumlah perguruan tinggi di Jawa Tengah yang mengungkap apresiasi tersebut. Video-video seakan menandingi gelombang kritik untuk Jokowi dari guru besar dan civitas akademika di sejumlah kampus yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan Fernandus menyatakan menolak permintaan bikin video itu karena tak sesuai dengan sikap universitas tersebut. Menurut dia, Unika Soegijapranata Kota Semarang telah sebelumnya bersama 26 anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTKI) telah membuat pernyataan sikap keprihatinan terhadap kondisi demokrasi Indonesia.
TEMPO menghimpun profil dan sepak terjang Rektor Unika Soegijapranata Kota Semarang, periode 2021-2025 ini. Dari wawancara yang dikutip dari unika.ac.id, Ferdinandus lahir dari rahim Universitas Gadjah Mada atau UGM, dan ia mengklaim dirinya sebagai loyalis kampus tersebut.
Ferdinandus mengenyam bangku pendidikan tinggi pertama kali di UGM sebagai mahasiswa Strata-1 Fakultas Psikologi, lalu terus berlanjut hingga mendapatkan status Doktor di UGM juga, dengan fakultas yang sama.
Selepas menamatkan studi di UGM, Ferdinandus bergabung dengan Unika Soegijapranata Kota Semarang pada 1996, tepatnya 28 tahun yang lalu. Awal pengabdiannya di kampus ini sebagai Sekretaris Redaksi Majalah Ilmiah, lalu mengurus KKN dan Wakil Rektor III, hingga 10 tahun lamanya.
Perjalanan karir Ferdinandus tidak hanya di kampus. Dia juga aktif di organisasi luar kampus seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau PSSI. Ia mulai aktif di asosiasi olahraga Indonesia ini sejak 2006 silam, bermula dari pengurus klub sepak bola kampus Unika FC dan berlanjut jadi tim Psikolog PSIS Divisi Utama.
Pada 2011, Ferdinandus diamanahkan menjadi Ketua Harian Pengurus Cabang PSSI Kota Semarang, periodenya 2011-2015. Ia juga pernah menjadi Anggota Komite Pemilihan PSSI 2014-2015. Lalu sebagai Psikolog Timnas U-19 Piala AFF 2016 serta Direktur Bisnis PSSI Semarang 2018-2019.
Perjalanan karier Ferdinandus tidak terhenti di Direktur Bisnis, ia diberi tanggung jawab menjadi General Manager PSIS Semarang periode 2012-2013. Ini adalah jabatan terakhirnya di dunia sepak bola sebelum menjadi Rektor Unika Soegijapranata.
Ferdinandus dilantik menjadi Rektor Unika Soegijapranata periode 2021-2025, pada 31 Agustus. Ketika memimpin Unika Soegijapranata, ia mengusung konsep inflamare humanitatem atau menyalakan kemanusiaan.