Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Sarjoko mengatakan sebanyak 37 satuan pendidikan terdampak banjir yang melanda sejumlah titik di Jakarta sejak Senin, 3 Maret 2025. Dia menyebut 18 di antara puluhan satuan pendidikan yang terdampak itu mengalami air masuk ke ruang kelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sehingga berpotensi mengganggu aktivitas pembelajaran,” kata Sarjoko saat dihubungi Tempo pada Rabu, 5 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor:Soal Penanganan Banjir, Bupati Bogor: Kalau Pak Menteri Berani Ngomong, Saya Lebih Berani Lagi
Untuk mempercepat penanganan dampak banjir di satuan pendidikan, Dinas Pendidikan Jakarta melaksanakan kegiatan kerja bakti di sekolah terdampak yang genangannya telah surut. Salah satunya yakni di SDN Pejaten Timur 22 yang dilaksanakan kemarin.
Kegiatan kerja bakti ini, kata Sarjoko, merupakan kerja sama antara Dinas Pendidikan, Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), pemadam kebakaran, sekolah, serta unsur masyarakat setempat.
Sarjoko mengatakan kegiatan kerja bakti tersebut akan terus dilanjutkan ke sekolah-sekolah terdampak banjir yang lain. Dinas Pendidikan juga telah meminta seluruh jajaran, termasuk para guru, untuk melakukan penanganan usai banjir. "Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung sebagaimana mestinya," kata dia.
Dia menuturkan beberapa satuan pendidikan juga masih digunakan sebagai lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak banjir. Apabila kondisi ini masih berlanjut, kata Sarjoko, maka proses pembelajaran yang akan berlangsung hari ini akan dilaksanakan dari rumah.
“Guru dan tenaga kependidikan tetap hadir di sekolah untuk memberikan layanan pembelajaran,” kata dia.
Sarjoko memastikan Dinas Pendidikan akan terus memantau perkembangan situasi serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan kelancaran proses pembelajaran.
Hingga Rabu, 5 Maret 2025 pukul 23.00 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat seluruh genangan di wilayah Jakarta telah surut. Meski demikian, Kepala Pusat data dan informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Dia mengatakan, apabila sedang mengalami situasi darurat, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon 112. “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ucap dia.