Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk terus kompak hingga kontestasi pilpres berikutnya pada 2029. Bahkan, Prabowo menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Prabowo, kata Cak Imin, menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen karena ingin menjadikan persatuan kunci utama pemerintahan. "Intinya memperkuat koalisi. Kami, Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," ujarnya, Sabtu, 15 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usulan tersebut kemudian memancing respon dari partai politik. Sebagai informasi, KIM plus terdiri dari 9 partai politik anggota KIM dan beberapa parpol di luar koalisi tersebut.
Anggota asli KIM adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya PKS, PKB, PPP, Perindo, dan NasDem. Penambahan koalisi inilah yang disebut dengan KIM plus.
PKB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut baik ajakan Prabowo membentuk koalisi partai politik secara permanen tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin, koalisi permanen tersebut penting diwujudkan untuk menjaga stabilitas politik.
"Agar tidak ada gejolak apapun di dalam koalisi sampai minimal lima tahun yang akan datang," kata Muhaimin kepada Tempo seusai acara puncak hari ulang tahun Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025.
Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Golkar sudah satu paham dengan ide koalisi permanen yang ditawarkan Prabowo. "Koalisi permanen sudah dalam satu paham," kata Idrus usai menghadiri kegiatan silaturahmi para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025.
NasDem
Ketua Umum NasDem Surya Paloh menilai usulan Prabowo soal pembentukan koalisi permanen cukup menarik untuk diseriusi. Ia mengatakan ide tersebut akan dibahas di internal partai untuk dikaji bersama-sama. "Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya. Saya pikir itu amat memungkinkan," kata bos Media Group tersebut ketika ditemui di agenda perayaan HUT Gerindra di Sentul pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Meskipun begitu, Surya tetap menegaskan bahwa koalisi permanen tersebut tetap tidak akan berlangsung hingga selama-lamanya. Akan ada batasan waktu seberapa lama koalisi tersebut bisa berjalan beriringan. "Pasti ada batas waktu, ya kan. Apakah dua kali pemilu, tiga kali pemilu, empat kali pemilu dan sebagainya" ujarnya.
PDIP
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Said Abdullah mengatakan partainya tidak ada masalah dengan rencana Prabowo Subianto membentuk koalisi permanen dari partai-partai penguasa. Sebab, ia merasa PDIP sudah sejalan dengan Prabowo tanpa harus berkoalisi.
"Yang penting (dari) koalisi itu visi, tentang visi bukan soal institusi A dengan institusi B bersatu," kata Said saat ditemui Tempo usai menghadiri acara puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor.
Pada aspek kerakyatan, Said mengatakan PDIP sudah banyak seirama dengan Partai Gerindra. "Dalam hal ini PDIP dengan Gerindra itu punya kesamaan," kata dia.
Eka Yudha Saputra, Hammam Izzuddin dan Hendrik Yaputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.