Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Respons PKB, Golkar, NasDem dan PDIP soal Usulan Koalisi Permanen Prabowo

Usulan pembentukan koalisi permanen dari Prabowo memancing respons dari para elit partai politik.

16 Februari 2025 | 09.49 WIB

Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyapa tamu saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat,15 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Presiden yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyapa tamu saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kab Bogor, Jawa Barat,15 Februari 2025. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus untuk terus kompak hingga kontestasi pilpres berikutnya pada 2029. Bahkan, Prabowo menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Prabowo, kata Cak Imin, menawarkan KIM plus menjadi koalisi permanen karena ingin menjadikan persatuan kunci utama pemerintahan. "Intinya memperkuat koalisi. Kami, Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," ujarnya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Usulan tersebut kemudian memancing respon dari partai politik. Sebagai informasi, KIM plus terdiri dari 9 partai politik anggota KIM dan beberapa parpol di luar koalisi tersebut. 

Anggota asli KIM adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima. Koalisi bertambah dengan bergabungnya PKS, PKB, PPP, Perindo, dan NasDem. Penambahan koalisi inilah yang disebut dengan KIM plus.  

PKB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut baik ajakan Prabowo membentuk koalisi partai politik secara permanen tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Cak Imin, koalisi permanen tersebut penting diwujudkan untuk menjaga stabilitas politik.

"Agar tidak ada gejolak apapun di dalam koalisi sampai minimal lima tahun yang akan datang," kata Muhaimin kepada Tempo seusai acara puncak hari ulang tahun Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025.

Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Golkar sudah satu paham dengan ide koalisi permanen yang ditawarkan Prabowo. "Koalisi permanen sudah dalam satu paham," kata Idrus usai menghadiri kegiatan silaturahmi para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, Jumat, 14 Februari 2025.

NasDem

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menilai usulan Prabowo soal pembentukan koalisi permanen cukup menarik untuk diseriusi. Ia mengatakan ide tersebut akan dibahas di internal partai untuk dikaji bersama-sama. "Satu lemparan usulan yang perlu untuk dikaji ya. Saya pikir itu amat memungkinkan," kata bos Media Group tersebut ketika ditemui di agenda perayaan HUT Gerindra di Sentul pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Meskipun begitu, Surya tetap menegaskan bahwa koalisi permanen tersebut tetap tidak akan berlangsung hingga selama-lamanya. Akan ada batasan waktu seberapa lama koalisi tersebut bisa berjalan beriringan.  "Pasti ada batas waktu, ya kan. Apakah dua kali pemilu, tiga kali pemilu, empat kali pemilu dan sebagainya" ujarnya. 

PDIP

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Said Abdullah mengatakan partainya tidak ada masalah dengan rencana Prabowo Subianto membentuk koalisi permanen dari partai-partai penguasa. Sebab, ia merasa PDIP sudah sejalan dengan Prabowo tanpa harus berkoalisi. 

"Yang penting (dari) koalisi itu visi, tentang visi bukan soal institusi A dengan institusi B bersatu," kata Said saat ditemui Tempo usai menghadiri acara puncak HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor.

Pada aspek kerakyatan, Said mengatakan PDIP sudah banyak seirama dengan Partai Gerindra. "Dalam hal ini PDIP dengan Gerindra itu punya kesamaan," kata dia.

Eka Yudha Saputra, Hammam Izzuddin dan Hendrik Yaputra ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus