Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Saudia Airlines Akan Layani 5 Embarkasi Jemaah Haji Indonesia

Saudia Airlines ini menjadi maskapai terakhir yang bergabung dalam transportasi udara untuk musim haji 2025.

18 Maret 2025 | 11.46 WIB

Jamaah haji menuju pesawat Saudi Arabia Airlines. TEMPO/Fully Syafi
Perbesar
Jamaah haji menuju pesawat Saudi Arabia Airlines. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lima embarkasi jemaah haji Indonesia akan mendapatkan pelayanan penerbangan Saudia Airlines selama musim haji 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Agama telah menandatangani perjanjian Transportasi Pengangkutan Udara Haji Tahun 1446 Hijriah dengan Saudia Airlines. Penandatanganan perjanjian ini dilakukan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief dan General Manager Saudi Arabian Airlines Amer G Alghamdy di Kantor Urusan Haji Jeddah, Ahad, 16 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saudia Airlines ini menjadi maskapai terakhir yang bergabung dalam transportasi udara untuk musim haji 2025. Sebelumnya, Kemenag juga telah meneken kontrak transportasi pengangkutan udara dengan maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air.

"Alhamdulillah, tahapan penyediaan transportasi angkutan udara bagi jemaah dan petugas haji telah selesai dengan ditandatanganinya perjanjian dengan Saudia Airlines," kata Dirjen PHU Hilman Latief di Jeddah, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 17 Maret 2025.

Hilman mengatakan tahun ini Saudia Airlines akan mengangkut 102.182 jemaah dan petugas selama musim haji tahun ini. "Jemaah dan petugas yang akan diangkut oleh Saudia berasal dari lima embarkasi yang di dalamnya terdapat 11 provinsi," kata Hilman.

Adapun daftar lima embarkasi yang akan mendapatkan pelayanan Saudia Airlines untuk haji tahun ini antara lain: Embarkasi Batam yang meliputi jemaah dari Provinsi Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat; Embarkasi Palembang meliputi jemaah dari Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung; Embarkasi Jakarta yang meliputi jemaah dari sebagian Provinsi Jakartadan sebagian Provinsi Jawa Barat; Embarkasi Kertajati dari sebagian Provinsi Jawa Barat; dan Embarkasi Surabaya yang meliputi jemaah dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. 

Hilman mengungkapkan serangkaian tahapan penyediaan telah dilaksanakan mulai dari seleksi penyediaan, negosiasi harga, pembahasan draff hingga penandatangan perjanjian kerja sama. Ia mengaku proses menuju penandatanganan kerja sama ini cukup berliku dan tidak mudah.

“Kedua pihak membutuhkan banyak kesabaran, kejelian, dan keuletan dalam bernegosiasi untuk bisa bersepakat untuk saling memahami dan bekerjasama antara Pemerintah Indonesia selaku pengirim jemaah dengan Saudia Airlines selaku penyedia transportasi udara,” ujar Hilman.

Perjanjian kerja sama ini, kata Hilman, berisi tentang hak dan kewajiban dari masing-masing pihak dalam rangka memenuhi standar layanan dalam transportasi udara, baik pada masa operasional, saat operasional, dan pasca-operasional haji.

Informasi terkait dengan persiapan pengangkutan telah disampaikan oleh Saudia Airlines. Di antaranya berupa kesiapan pesawat yang akan membawa jemaah haji Indonesia, yang sudah memiliki jadwal penerbangan resmi yang disetujui oleh otoritas penerbangan Arab Saudi General Authority of Civil Aviation (GACA), untuk mengangkut keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.

Hilman mengatakan, berdasarkan data jemaah yang akan berangkat tahun ini, penerbangan akan diisi oleh jemaah haji yang sudah berusia diatas 65 tahun, berisiko tinggi, dan disablitas. Jemaah haji yang berangkat telah dinyatakan memenuhi syarat kesehatan (istitha’ah) untuk melaksanakan ibadah haji oleh Kementerian Kesehatan.

“Layanan saat akan naik pesawat, saat berada di pesawat, saat turun dari pesawat, hingga keluar dari bandara. Kami mengharapkan petugas darat dan udara dari Saudia Airlines dapat lebih ramah dan responsifdalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia. Melayani mereka seolah melayani orang tua kita sendiri,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus