Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SOAL dukungan untuk Prabowo Subianto kembali maju pada Pilpres 2029 kembali mengemuka pada beberapa hari terakhir. Pada Selasa, 22 April 2025, Prabowo menanggapi kabar Partai Amanat Nasional (PAN) akan kembali mendukungnya di Pilpres 2029.
Prabowo menekankan, saat ini, fokus utamanya adalah bekerja untuk kepentingan rakyat. “Ah nanti lah itu ya. Kita kerja dulu untuk rakyat ya," ujar Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.
Pertanyaan tersebut muncul seiring spekulasi politik mengenai koalisi partai pendukung pemerintah di pilpres mendatang. Prabowo mengisyaratkan pembahasan mengenai dukungan di Pilpres 2029 belum menjadi prioritas.
Prabowo sebelumnya mengatakan tidak akan maju kembali dalam Pilpres 2029 bila pada tahun keempat pemerintahannya memberikan hasil mengecewakan. “Kalau tahun keempat saya mengabdi dan saya kecewa dengan prestasi saya, saya tidak akan maju 2029. Malu saya dengan rakyat Indonesia," kata dia saat memberikan sambutan dalam penutupan Kongres VI Partai Demokrat di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa malam, 25 Februari 2025.
Sebelumnya, para kader Partai Gerindra sepakat mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Kesepakatan tersebut dicapai dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ke-VII Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 13 Februari 2025. Kala itu, Gerindra juga memilih kembali Prabowo sebagai ketua umum partai itu.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, pencalonan kembali Prabowo di Pilpres 2029 dilakukan untuk memperkuat konsolidasi partainya. Muzani mengatakan konsolidasi itu diharapkan bisa menyukseskan periode pertama pemerintahan Prabowo pada 2024-2029.
“Keputusan agar Partai Gerindra dalam Pemilihan Umum Presiden 2029 mencalonkan Pak Prabowo dimaksudkan untuk memberi kepastian politik bagi Partai Gerindra dalam lima tahun ini. Konsolidasinya bukan hanya urusan kepartaian, tetapi juga memastikan supaya pemerintahan ini berhasil,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2025.
Ketua MPR RI ini mengatakan mandat tersebut menjadi wujud harapan agar periode pertama Presiden Prabowo bisa berhasil. Sebab, kata dia, Prabowo juga sudah menyatakan kesuksesan periode pertamanya akan menjadi kunci untuk kembali maju dalam kontestasi Pilpres 2029.
Lantas, bagaimana partai politik pendukung pemerintahan Prabowo Subianto Namun menyikapi hal itu?
PAN Siap Dukung Prabowo di Pilpres 2029
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan partainya siap mendukung pencalonan Prabowo pada Pilpres 2029. “Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo, ‘Yang penting, Pak, partai saya besar.’ Itu yang paling penting. Kalau capres silakan, kalau wapres kita bicara,” kata Zulhas dalam acara Halalbihalal dan Pengumuman Susunan Kepengurusan DPP PAN di Jakarta pada Ahad, 20 April 2025, seperti dikutip dari Antara.
Pada pertengahan Februari lalu, Wakil Ketua Umum PAN Eddy Soeparno juga menyebutkan partainya siap mendukung Prabowo untuk keempat kalinya pada pilpres berikutnya. Dia merasa senang dan menyambut antusias keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra kembali mencalonkan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.
“Selama ini, PAN loyal sepenuhnya mendukung Presiden Prabowo dalam tiga kali pemilu. Suka dan duka bersama Pak Prabowo. Karena itu, menyambut deklarasi Presiden Prabowo, PAN siap mendukung beliau untuk keempat kalinya dalam Pilpres 2029 mendatang," kata Eddy.
Mengenai ada tidaknya persyaratan khusus dari PAN dalam mendukung Prabowo, dia menuturkan dukungan tersebut sepenuhnya tanpa syarat. “Tidak ada persyaratan khusus, tapi kalau kader PAN diajak, tentu kami bersyukur sekali,” ujar Wakil Ketua MPR itu.
Menurut dia, dukungan kepada Prabowo memiliki dasar kuat, yaitu komitmen kerakyatan Prabowo yang memastikan tidak ada rakyat yang ditinggalkan. Komitmen tersebut, kata dia, diwujudkan melalui kebijakan yang nyata dalam 100 hari kerja pertama pemerintahannya. “Kebijakan tersebut antara lain menghapus utang UMKM dan nelayan sekaligus mengangkat menteri khusus untuk menangani UMKM,” ucapnya.
PKB Tak Mau Tergesa-gesa soal Dukungan di Pilpres 2029
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan pihaknya tidak mau tergesa-gesa melabuhkan arah politiknya untuk Pilpres 2029, karena waktunya masih lama.
“Ya kan masih lama, tergesa-gesa amat,” kata Cak Imin di kompleks parlemen, Rabu, 23 April 2025, saat ditanya tanggapannya mengenai pilihan PAN yang sudah menyatakan mendukung Prabowo pada Pilpres 2029.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat di Kabinet Merah Putih itu menuturkan tidak mau tergesa-gesa karena dia baru menjabat sebagai menteri selama enam bulan. “Tergesa-gesa amat sih, baru jadi menteri enam bulan,” kata dia.
Golkar Akan Dukung Prabowo jika Ingin Dua Periode
Adapun Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan partainya akan mendukung kembali Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2029. Dia mengatakan dukungan kepada Prabowo merupakan hasil diskusi di internal partai.
Diskusi tersebut seperti visi, program, dan berbagai isu lainnya. “Sehingga sampai pada kesimpulan kami menganggap Indonesia ke depan akan lebih baik, lebih maju di bawah kepemimpinan Prabowo,” ujar Doli di kompleks parlemen pada Kamis, 24 April 2025.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menuturkan posisi Golkar akan tetap seperti sebelumnya, yaitu mendukung penuh Ketua Umum Partai Gerindra itu. Apalagi, konstitusi masih memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk mencalonkan diri pada periode kedua. “Jadi, kalau Prabowo masih membutuhkan waktu untuk mengimplementasikan visi dan programnya, Golkar akan memberikan dukungan,” ujarnya.
Doli pun menghargai setiap keputusan partai politik lainnya mengenai arah dukungan untuk Pilpres 2029. Dia mengatakan setiap partai politik memiliki kedaulatannya masing-masing. “Kalau PAN sudah menyatakan, PKB seperti itu. Nah, kalau Golkar, tentu juga sudah mempersiapkan jauh-jauh hari kami sudah mulai mempersiapkan Pemilu 2029, termasuk pilpres,” tuturnya.
Meski begitu, dia menilai perbincangan mengenai arah dukungan partai politik untuk Pilpres 2029 masih terlalu dini untuk dibicarakan. Sebab, kata dia, ada beragam permasalahan dan tantangan bangsa yang harus dituntaskan, termasuk masalah geopolitik hingga perang tarif impor. “Itu membutuhkan soliditas kita semua, yang membutuhkan tidak adanya topik-topik lain yang hari ini belum perlu untuk kita diskusikan,” kata dia.
Hendrik Yaputra, Hammam Izzuddin, Andi Adam Faturahman, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Keracunan MBG di Cianjur: Cak Imin Desak Investigasi, Abdul Mu'ti Berharap Jadi Evaluasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini