Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate menyindir manuver politik koalisi partai oposisi. Menurut dia, partai oposisi terlalu sibuk bernegosiasi sehingga tidak ada kejelasan siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka usung dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang pasti, pertemuan nanti menunjukkan koalisi Jokowi satu langkah di depan dibandingkan koalisi sebelah, yang masih berkutat di antara ketua-ketua umum, belum jelas koalisinya, belum jelas capres-cawapresnya," kata Johnny menjelaskan mengenai sekretaris jenderal (sekjen) partai koalisi pemerintah akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Senin malam, 31 Juli 2018.
Johnny belum mengetahui agenda pertemuan malam ini dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor. Yang jelas, kata dia, agendanya adalah makan malam. Ia menuturkan, jika sekjen bertemu, biasanya urusan yang dibahas adalah soal teknis.
Menurut Johnny, pertemuan malam ini merupakan tindak lanjut setelah Jokowi menjamu enam ketua umum partai koalisi pemerintah pada Senin, 23 Juli 2018. Enam pimpinan partai politik itu ialah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Selain itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, serta Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.
Romahurmuziy mengatakan enam pimpinan partai koalisi memang merencanakan pertemuan lanjutan. Menurut dia, pertemuan lanjutan diadakan untuk menyikapi perkembangan politik. "Kalau soal cawapres, kami serahkan sepenuhnya ke Pak Jokowi," kata Rommy.