Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Siswa Lulus SNBP 2024 Tapi Tak Lolos KIP Kuliah? Begini Opsi dari Panitia SNPMB

Berikut pilihan yang tersedia untuk membantu peserta yang lulus SNBP 2024 tapi tak layak mendapat KIP Kuliah, mulai dari bantuan UKT hingga pemda.

27 Maret 2024 | 09.19 WIB

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Perbesar
SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 telah diumumkan. Tahun ini, ada sebanyak 156.029 peserta yang dinyatakan lolos. Angka tersebut termasuk 39.056 peserta yang diterima di PTN akademik dan 10.315 peserta yang diterima di PTN vokasi untuk kategori pelamar Kartu Indonesia Pintar atau KIP Kuliah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usai dinyatakan lulus SNBP, siswa harus melewati rangkaian mekanisme verifikasi dan penetapan status. Proses ini untuk menentukan apakah siswa tersebut diterima atau tidak diterima sebagai mahasiswa penerima KIP Kuliah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Bila diterima dengan KIP Kuliah oleh perguruan tinggi tujuan, calon mahasiswa bisa berkuliah gratis dan menikmati manfaat bantuan KIP Kuliah. Bantuan itu mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, dan beragam manfaat KIP Kuliah lainnya. 

Lantas, bagaimana jika siswa lulus SNBP 2024 namun pendaftaran KIP Kuliah-nya dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk menerima KIP Kuliah? Berikut jawaban tim penyelenggara Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru selengkapnya.

Bantuan UKT, Beasiswa, dan Donasi Alumni untuk Calon Mahasiswa

Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Eduart Wolok mengatakan dari anggaran pemerintah, terdapat kuota pembiayaan KIP Kuliah di perguruan tinggi. Untuk itu, kata Eduart, perguruan tinggi sebaiknya mempertimbangkan kuota khusus ini di samping hasil verifikasi siswa. 

Eduart mengatakan, jika siswa diyatakan diterima di perguruan tinggi tujuan tapi tidak lolos pembiayaan KIP Kuliah, maka kampus tujuannya dapat menetapkan uang kuliah tunggal (UKT) per semester dengan besaran terkecil. Selain itu, perguruan tinggi bisa memilih alternatif lain dengan mencarikan dana beasiswa untuk mahasiswa baru yang tak memenuhi syarat sebagai penerima KIP Kuliah. 

"Misalkan PTN meluluskan 2.000 peserta KIP-K. Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, belum tentu PTN tersebut mendapat alokasi KIP-K 2.000 mahasiswa. Bisa saja hanya 1.000 mahasiswa," kata Eduart dalam konferensi pers pengumuman SNBP 2024 yang disiarkan di kanal YouTube, Selasa, 26 Maret 2024. 

Eduart mengatakan seribu sisanya otomatis masuk UKT klaster 1 atau maksimal 2. Cara lainnya, yakni dicarikan beasiswa mitra dan sebagainya, termasuk penggalangan donasi dari alumni dan sebagainya.

Artinya, kata Eduart, pihak SNPMB atau kampus tidak menutup kesempatan untuk para siswa yang kurang mampu, "Pun yang tidak lolos pembiayaan KIP-K, untuk dicarikan lewat pos beasiswa lainnya," ujar Eduart. 

Ada Beasiswa Mitra dan Pemda

Adapun upaya lainnya adalah beasiswa mitra dan pemda. Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Ganefri mengatakan, jika siswa tidak masuk kuota pembiayaan KIP Kuliah meski sudah lolos SNBP 2024, maka kampus dapat mencarikan bantuan pendidikan dan beasiswa lewat kerja sama mitra maupun pemda. 

Upaya tersebut dilakukan bagi siswa yang memenuhi syarat secara akademik, tapi belum pasti diterima untuk aspek ekonominya. Untuk mendapatkan KIP Kuliah, Ganefri mengatakan hal tersebut tergantung kuota KIP Kuliah berapa yang didapatkan dari pemerintah.

"Jika dia lulus dengan KIP Kuliah, tetapi tidak masuk kuota yang disediakan, biasanya kampus akan mencarikan alternatif, biasanya ada sponsor, beasiswa dari mitra, juga ada dari pemerintah daerah," kata Ganefri. "Jadi artinya diberikan kesempatan itu, mereka kurang mampu tetapi punya prestasi akademik baik. Itu yang kita perhatikan. Yang lulus itu, dari segi akademiknya dia sudah memenuhi syarat.

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus