Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo- Presiden Joko Widodo menolak berkomentar mengenai kemungkinan dimajukannya jadwal pelantikannya sebagai presiden pada periode kedua pemerintahannya. Jokowi mengaku masih menunggu terbentuknya pimpinan di Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Pimpinan MPR kan belum ada, baru besok (dibentuk)," kata Jokowi saat ditemui dalam acara peringatan Hari Batik di Pura MAngkunegaran Solo, Rabu 2 Oktober 2019.
Upacara pelantikan presiden, ujar Jokowi, merupakan wilayah kewenangan MPR. "Jangan tanya ke saya, yang punya kerja kan MPR."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jokowi mengaku menerima banyak masukan dan usulan mengenai jadwal pelantikan. Salah satunya adalah dari para relawan. "Pak diajukan…, Pak, tanggal 19," kata dia menirukan orang-orang menyampaikan usul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebelumnya, Ketua Umum Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pelantikan presiden-wakil presiden dimajukan satu menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019. Komisi Pemilihan Umum menjadwalkan pelantikan presiden pada Ahad, 20 Oktober 2019.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengatakan jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tidak bisa dimajukan atau dimundurkan. Alasannya masa jabatan presiden itu waktunya jelas, yakni lima tahun, tidak bisa bertambah atau dikurangi satu hari pun.