Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sigi Charta Politika Indonesia menyebut tiga isu yang akan mempengaruhi elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Ketiga isu tersebut adalah persoalan sulit mencari kerja, kemacetan, dan biaya pendidikan, setelah masalah kebutuhan pokok yang mahal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan survei sengaja mengeluarkan persoalan kebutuhan pokok dan sembako karena selalu menjadi nomor satu dalam survei. Setelah isu harga bahan pokok dikeluarkan, lapangan pekerjaan menempati peringkat pertama, disusul dengan isu kemacetan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain harga kebutuhan pokok, persoalan yang dinilai paling tinggi adalah susah mencari lapangan kerja dengan 37,3 persen dan kemacetan 22 persen.
“Memang ada kenaikan fenomena hampir setiap daerah, terutama kota-kota besar, persoalan terkait lapangan kerja. Memang ada korelasi linier, ada PHK massal terjadi di beberapa daerah, bahkan menjadi problem baru di level nasional,” kata Yunarto dalam konferensi pers Rilis Hasil Survei Pilkada Jakarta ‘Mengukur Jagoan Elektoral di Pilkada Jakarta’, Kamis, 3 Oktober 2024.
Yunarto mengatakan fenomena ini beriringan juga dengan data deflasi yang terjadi lima bulan berturut-turut. Menurut dia, Indonesia tidak pernah mengalami situasi seperti ini setelah 1998. Deflasi lima bulan berturut-turut ini dikarenakan daya beli masyarakat yang menurun.
“Saya pikir ini linier dengan temuan bahwa angka yang menyatakan persoalan paling pokok adalah susah mencari lapangan kerja itu sampai mencapai 37,3 persen. Bahkan, ini mengalahkan kemarahan hampir tiap hari kemacetan warga Jakarta,” ujar Yunarto.
Selain dua persoalan di atas, biaya pendidikan SD hingga SMA menempati posisi ketiga dengan 8,1 persen. Yunarto mengatakan tiga isu besar ini akan sangat menentukan rasionalitas pemilih Jakarta ketika menyaksikan tiga debat para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
“Tiga isu besar ini, siapa yang dianggap bisa menjadi problem solver, saya pikir jadi kekuatan sendiri untuk menaikkan atau menurunkan elektabilitas,” kata Yunarto.
Tiga pasangan calon akan mengikuti debat perdana dengan tema "Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global" di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Ahad, 6 Oktober 2024.
Charta Politika menggunakan metode wawancara tatap muka langsung dengan multistage random sampling dengan 1.200 respondens. Adapun kriteria respondens minimal usia 17 tahun dan telah memenuhi syarat untuk mencoblos dengan gender dibagi rata 50:50 laki-laki dan perempuan.
Charta Politik juga melakukan kontrol kualitas dengan mengecek sampel ulang sebanyak 20 persen dari total sampel atau 240 respondens. Survei Charta Politika dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Daerah Khusus Jakarta dengan periode survei 19-24 September 2024.
Cagub nomor urut 1, Ridwan Kamil, mengaku sudah beberapa kali menyampaikan ide dan gagasan di hadapan pasangan calon (paslon) lainnya. Terutama saat dirinya maju sebagai calon wali kota Bandung dan cagub Jawa Barat.
Ia sudah mempersiapkan beberapa pokok pikiran berdasarkan tema debat yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
"Ya sesuai temanya, sudah kami siapkan poin-poin yang nanti disampaikan. Yang perlu dilatih lagi adalah bagaimana caranya menyampaikan program yang diusung semaksimal mungkin agar pesannya sampai kepada masyarakat dalam waktu yang relatif pendek," kata dia, dikutip dari Antara, Kamis, 3 Oktober 2024.
Kemudian, cagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menyatakan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat perdana Pilkada Jakarta pada Ahad, 6 Oktober 2024 mendatang. "Persiapan khusus tidak ada, apa yang saya sampaikan tadi itu bagian dari yang menjadi perhatian fokus saya," kata Dharma Pongrekun di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.
Dharma mengatakan, learning by doing atau dengan belajar sambil melakukan maka semua akan menjadi mudah bukan diajari sehingga yang ditampilkan di debat adalah hafalan saja. "Saya berangkat dari hati untuk memberikan solusi bagi Jakarta dan menyelesaikan semua persoalan dari akar masalah," kata dia.
Adapun cagub nomor urut 3, Pramono Anung, mengatakan akan fokus pada substansi dan menyampaikan banyak gagasan dalam debat perdana. Substansi ini dianggap Pramono akan mudah untuk dinilai oleh publik seberapa besar kapasitas paslon di Pilgub Jakarta. Ia juga mengatakan tidak akan mengedepankan singkatan-singkatan suatu istilah dalam debat perdana itu.
"Karena bagaimanapun kalau cuma menanyakan singkatan, tidak semua orang hafal, yang namanya singkatan juga bisa dibuat-buat, jadi lebih baik substansinya," ujarnya saat ditemui usai ziarah ke makam K.H. Zainudin MZ, di Kramat Pela, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Oktober 2024.
Advist Khoirunikmah, Alif Ilham Fajrian, dan Antara berkontribusi dalam tulisan ini.
Pilihan editor: Ketua MPR Ahmad Muzani Ajak Anggotanya Hidup Sederhana