Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

TNI Bantah Gedung SMP Agandugume Jadi Basis Pos Pertahanan

TNI menyatakan gedung SMP Agandugame kosong dan tidak ada kegiatan. Pembakaran gedung sekolah merupakan teror yang dilakukan milisi TPNPB.

17 Februari 2025 | 22.27 WIB

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI
Perbesar
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto. ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar TNI membantah tudingan juru bicara markas pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, ihwal penggunaan gedung sekolah sebagai pos basis pertahanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan gedung sekolah milik SMP Agandugume di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang jadi sasaran pembakaran TPNPB merupakan gedung yang terbengkalai dan tidak ada kegiatan belajar mengajar.

"Propaganda seperti ini sering mereka lakukan untuk memframing buruk prajurit TNI-Polri di Papua," kata Hariyanto melalui pesan singkat pada Senin, 17 Februari 2025.

Hariyanto mempertanyakan tudingan TPNPB yang menyebutkan jika TNI-Polri menggunakan gedung SMP Agandugume sebagai pos pertahanan, hingga melakukan kegiatan distribusi program Makan Bergizi Gratis.

Hariyanto menegaskan program makan gratis itu merupakan program prioritas pemerintah yang ditujukan bagi murid-murid dan ibu hamil di Papua dalam pemenuhan angka kecukupan gizi.

Ia menyesalkan tudingan TPNPB yang dianggap melewati batas karena telah menebar kebohongan bahwa makanan di program MBG ditujukan untuk meracuni masyarakat Papua.

"Sekali pun kami memberikan bantuan pangan, tidak pernah ada ditemukan kasus masyarakat penerima yang keracunan," ujar dia.

Karenanya, Hariyanto meminta agar masyarakat dan murid-murid di Papua tidak termakan oleh propaganda yang disampaikan TPNPB. Ia memastikan TNI-Polri akan terus menjaga keamanan dan ketertiban di Papua.

"TNI-Polri akan selalu ada di tengah masyarakat Papua dalam upaya memajukan dan mensejahterakan masyarakat," ucapnya.

Sebelumnya, TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab terhadap pembakaran gedung sekolah di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat, 14 Februari 2025.

Juru bicara markas pusat TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan pembakaran gedung sekolah dilakukan milisi TPNPB sebagai ancaman gerakan mogok belajar murid-murid di Papua agar tak dimobilisasi oleh TNI-Polri. "Pembakaran sekolah adalah imbauan markas pusat," kata Sebby.

Ia menuding gedung sekolah di Distrik Sinak telah digunakan oleh TNI-Polri sebagai basis pertahanan guna menggempur milisi TPNPB di sekitar lokasi. Gedung sekolah yang dimaksud Sebby, adalah gedung SMP Agandugame.

Sehingga, Sebby melanjutkan, untuk memutus pasokan logistik dan pasukan bantuan, markas pusat telah mengimbau kepada seluruh milisi TPNPB untuk membumi hanguskan gedung sekolah yang dianggap menjadi basis pertahanan TNI-Polri di Papua.

"Kami juga mengimbau agar murid dan masyarakat Papua menolak pemberian makanan dari militer, karena itu adalah racun," ujar dia.

Andi Adam Faturahman

Andi Adam Faturahman

Berkarier di Tempo sejak 2022. Alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mpu Tantular, Jakarta, ini menulis laporan-laporan isu hukum, politik dan kesejahteraan rakyat. Aktif menjadi anggota Aliansi Jurnalis Independen

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus