Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Wiranto Ditikam, Dugaan Tedjo Edhy Ada Keteledoran

Tedjo Edhy enggan menarik kesimpulan bahwa kejadian ini telah direncanakan dengan matang oleh pihak tertentu.

11 Oktober 2019 | 14.24 WIB

Mantan MenkoPolhukam, Laksamana Tedjo Edhy Purdjianto (tengah) saat menerima gelar kabangsawanan dari Raja Gowa Andi Maddusila (kiri) di Rumah Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulsel, 28 Agustus 2015. Laksamana Tedjo Edhy Purdijanto mendapatkan gelar Karaeng Bontomarannu sebagai seorang bangsawan dari kerajaan gowa. TEMPO/Fahmi Ali
Perbesar
Mantan MenkoPolhukam, Laksamana Tedjo Edhy Purdjianto (tengah) saat menerima gelar kabangsawanan dari Raja Gowa Andi Maddusila (kiri) di Rumah Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulsel, 28 Agustus 2015. Laksamana Tedjo Edhy Purdijanto mendapatkan gelar Karaeng Bontomarannu sebagai seorang bangsawan dari kerajaan gowa. TEMPO/Fahmi Ali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno menduga terjadi keteledoran pengamanan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, di Pandeglang, Banten. Keteledoran itu yang menyebabkan Wiranto ditikam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Sebetulnya prosedur atau protap pengamanan sudah ada. Hanya ini mungkin ada sedikit keteledoran, terlalu dekat ya orang-orang dengan beliau," kata Tedjo saat ditemui usai menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tedjo yang menjadi Menkopolhukam di era awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, mengakui bahwa para menteri di kabinet tak terlalu nyaman dengan pengamanan berlebihan. Para menteri memang biasanya ingin membaur dan lebih dekat dengan masyarakat.

"Tetapi ini memang situasinya seperti itu. Artinya sudah ada pengamanan internal maupun eksternal, harus mengamankan," kata Tedjo.

Tedjo enggan menarik kesimpulan bahwa kejadian ini telah direncanakan dengan matang oleh pihak tertentu. Ia juga tak mau menyebut kejadian ini sengaja dilakukan untuk menunjukan bahwa Wiranto adalah korban.

"Saya tidak tahu itu. Jangan terlalu jauh melebar ke sana, hanya kejadiannya begitu cepat," kata dia.

Wiranto dikabarkan mengalami dua luka tusuk akibat serangan itu. Ia harus menerima dua jahitan di perutnya. Selain Wiranto, Kapolsek Menes, Pandeglang, juga mengalami luka tusukan di punggungnya. Saat ini, kondisi Wiranto dikabarkan telah mulai membaik.

ANTARA

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus