Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panitia Borobudur Writers and Cultural Festival menganugerahkan Sang Hyang Kamahayanikan Award kepada S.H. Mintardja (almarhum), Selasa pekan lalu. Sang Hyang adalah penghargaan untuk tokoh yang berjasa dalam kajian sejarah Nusantara. MintarÂdja dinilai layak mendapat penghargaan karena merupakan generasi pertama penulis cerita silat yang mengangkat latar sejarah Nusantara.
"Kami sangat merasa bangga dan berterima kasih untuk semua ini," kata Andang Suprihadi, anak pertama Mintardja. Mintardja adalah penulis cerita bersambung yang sangat produktif. Selama hidupnya, ia menulis lebih dari 400 buku. Cerita berseri terpanjangnya, Api di Bukit Menoreh, terdiri atas 396 seri. Ia juga melahirkan karya serial lain, seperti Nagasasra Sabuk Inten, Mata Air di Bayangan Bukit, Tanah Warisan, dan Matahari Esok Pagi.
Oka Rusmini
Pekan lalu, sastrawan kelahiran Jakarta, 11 Juli 1967, ini diumumkan meraih anugerah South East Asian Writers Awards. Penghargaan yang digelar sejak 1979 ini diberikan oleh Kerajaan Thailand untuk para penulis di wilayah ASEAN. Jenis karya yang dinilai bervariasi, mulai cerita pendek, novel, puisi, drama, cerita rakyat, hingga karya ilmiah dan religius. Sejumlah karya Oka antara lain Monolog Pohon (kumpulan puisi, 1997), Tarian Bumi (novel, 2000), Sagra (kumpulan cerita pendek, 2001), Kenanga (novel, 2003), Patiwangi (puisi, 2003), Warna Kita (puisi, 2007), Pandora (puisi, 2008), Tempurung (novel, 2010), dan Akar Pule (cerita pendek, 2012).
Perempuan yang tinggal di Denpasar, Bali, ini sebelumnya menerima beberapa penghargaan, seperti cerita pendek terbaik Femina 1994, cerita bersambung terbaik Femina 1998, dan cerita pendek terbaik 1990-2000 majalah sastra Horison. l
PENGUKUHAN
Herowati Poesoko dan Khoidin
Kedua dosen hukum ini ditabalkan sebagai guru besar Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis dua pekan lalu. Di hadapan sidang senat, Herowati menyampaikan pidato ilmiah dengan judul "Legal Opinion Sebagai Wahana Preskripsi Dalam Rangka Pengemban Hukum Praktis". Sedangkan orasi ilmiah Khoidin berjudul "Problematika Eksekusi Sertifikat Hak Tanggungan".
SAKIT
Ireng Maulana
Musikus jazz ini terbaring di Rumah Sakit Internasional Siloam, Karawaci. Ireng kena serangan jantung dan dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu malam dua pekan lalu. Lelaki 68 tahun ini pernah mengeluh sakit sebulan sebelumnya. Jantung gitaris kelahiran Jakarta bernama asli Eugene Lodewijk Willem Maulana ini membengkak sehingga ia sempat dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).
Pada Senin dua pekan lalu, Ireng masih sempat menutup JakJazz 2012 bersama Ireng Maulana All Stars, yang dia dirikan pada 1978. Personelnya, seperti Maryono, Benny Likumahuwa, dan Benny Mustapha, merupakan para legenda musik Indonesia. Dari kelompok ini, terbentuk grup Ireng Maulana Associates, tempat bergabungnya para musikus jazz di Jakarta.
"Jangan berpolemik di media, bertemu saja. Jika berlarut-larut, ada konsekuensi biaya yang harus dibayarkan karena uang pinjaman tak digunakan."
Sutanto Soehodo, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi, di Jakarta, Selasa pekan lalu. Dia menanggapi pernyataan Masyarakat Transportasi Indonesia bahwa biaya pembangunan jalan berbasis rel untuk mass rapid transit koridor awal sekitar US$ 98 juta terlalu mahal.
"Butuh transisi. Masyarakat harus dilatih untuk beradaptasi bahwa Rp 10 sama dengan Rp 10 ribu."
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, di Jakarta, Selasa pekan lalu. Dia menjelaskan bahwa rencana redenominasi atau penyederhanaan mata uang tidak sama dengan pemotongan nilai nominal uang atau sanering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo