Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka berdua dikukuhkan sebagai profesor riset di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Rabu dua pekan lalu. Hamzah menjadi profesor riset bidang teknik elektro, sedangkan Suhendar profesor riset di bidang oseanografi oseanologi. Dengan pengukuhan ini, BPPT kini memiliki 27 profesor riset. "Bidang kepakaran kedua profesor riset ini merupakan bidang yang sangat penting di Indonesia," kata Kepala BPPT Marzan A. Iskandar.
Dalam acara pengukuhan, Hamzah membawakan orasi berjudul "Inovasi Operasi Sistem Tenaga Listrik Secara Efisien dan Berkesinambungan". Dia berharap kajian-kajian tentang pengoperasian sistem tenaga listrik yang telah ia lakukan bisa mendorong tersedianya energi listrik yang cukup dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Adapun orasi Suhendar berjudul "Konsep dan Strategi Pengembangan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan, Pesisir dan Kelautan dalam Menghadapi Perubahan Iklim". Menurut Suhendar, konsep yang tengah dia kembangkan ini bermanfaat untuk mendorong program pengelolaan serta pemanfaatan sumber daya perikanan, pesisir, dan laut secara berkelanjutan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.
PENGHARGAAN
Effendy dan Teguh Santoso Sukamto
Kedua profesor ini mendapat anugerah Habibie Award dari The Habibie Center dalam sebuah acara di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu pekan lalu. Mereka masing-masing menerima medali dan hadiah uang US$ 25 ribu atau sekitar Rp 240 juta.
Effendy, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, diberi penghargaan karena penelitiannya tentang alat sinar-X untuk struktur molekul. Baginya, ini bukan penghargaan pertama. Pada 2006, misalnya, ia mendapatkan Gold Medal for Indonesia dari American Biographical Institute. International Biographical Centre di Cambridge, Inggris, bahkan memasukkan namanya ke daftar 2.000 intelektual paling berpengaruh di abad ke-21.
Sedangkan Teguh Santoso adalah dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dia dianggap berjasa dalam penelitian mengenai sel punca. Dalam sambutannya, Teguh mengatakan pengobatan dengan sel punca, untuk memperbaiki dan meregenerasi jaringan, merupakan alternatif pengobatan yang masuk akal bagi penderita penyakit jantung.
Kuswanto
Dosen budi daya pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ini menerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2012 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan. Kuswanto menang di kategori perlindungan varietas tanaman, sebagai pemulia tanaman kacang panjang. Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa merupakan ajang adu prestasi bagi dosen, peneliti, dan masyarakat umum. Yang dilombakan adalah inovasi atau karya intelektual yang dinilai bisa memberi manfaat bagi masyarakat.
"Itu di luar standard operational procedure, tak sesuai dengan kepentingan institusi."
Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo, di Jakarta, Rabu pekan lalu. Dia menegur Komisaris Polisi Hendi F. Kurniawan, bekas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, yang mencela Ketua KPK lewat media.
"Baru perencanaan saja sudah dikorupsi, dan itu melibatkan pemerintah dan DPR."
Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Senin pekan lalu. Menurut dia, praktek kongkalikong dalam penyusunan anggaran terjadi di hampir semua kementerian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo