Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara Palestina, Kemenangan Kemanusiaan
Perjuangan rakyat Palestina melawan penjajah Israel berbuah jalan menuju kemerdekaan. Sejarah panjang penjajahan Israel terhadap bangsa Palestina dimulai sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa—melalui voting Resolusi Nomor 181 pada 29 November 1947—membagi Palestina sebagai bekas jajahan Inggris menjadi dua negara: Arab dan Israel. Keputusan itu ditolak negara-negara Arab. Setelah muncul konflik, akhirnya hanya Israel yang diakui sebagai negara enam bulan kemudian.
Kini perjalanan bangsa Palestina mendapatkan titik cerah. Sejarah baru terjadi pada tanggal dan bulan yang sama dengan saat Resolusi Nomor 181 dikeluarkan, yaitu 29 November 2012. Pada tanggal itu, Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, memberikan suara bulat mengakui Palestina sebagai negara. Kini PBB mengakui status baru Palestina sebagai negara pemantau non-anggota, dari sebelumnya sebagai entitas pemantau.
Meski bukan merupakan anggota penuh, sekarang Palestina dapat bergabung dengan badan-badan PBB dan berpotensi bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional. Hal ini merupakan langkah maju diplomasi Palestina.
Kemerdekaan merupakan hak dasar bagi suatu bangsa. Semoga keputusan penting ini menjadi babak baru bagi Palestina untuk melakukan rekonsiliasi internal, demi membangun kembali Palestina sebagai bangsa yang bermartabat.
Muhammad Zakie
Lotus Residence, Grand Depok City
Depok, Jawa Barat
Gerakan Membuat Lubang Biopori
Jakarta banjir, atau daerah lain banjir, bukan berita baru. Apalagi Jakarta dilalui 13 sungai. Tentu warga Ibu Kota tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah DKI. Warga harus terlibat aktif dalam penanggulangan bencana itu, antara lain perlu ada gerakan membuat lubang biopori, yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Gerakan itu bisa dalam bentuk kerja bakti RT/RW, sekolah/kampus, perkantoran, pertokoan, dan lain-lain. Untuk itu, pemerintah DKI perlu menyediakan sekitar satu juta alat pembuat lubang biopori, yang dibagikan gratis ke semua RT/RW.
Efektivitas mengatasi banjir dengan cara itu sudah dibuktikan oleh salah satu perumahan di pinggir Kali Malang. Sampai hari ini, perumahan itu tidak pernah kebanjiran lagi.
Hariyanto Imadha
BSD Nusaloka Sektor XIV-5
Jalan Bintan 2 Blok S-1/11
Tangerang Selatan
XL No Care
Operator seluler XL sangat tidak layak dikatakan peduli terhadap pelanggannya. Dalam perjalanan ke luar negeri, saya menggunakan telepon dan paket BlackBerry. Tapi, setiba saya di Tanah Air, nomor saya diblokir. Saya menanyakan hal ini langsung ke kantor pusat XL, jika ada tagihan yang harus dibayar, akan saya bayar. Tapi mereka menjawab tidak bisa karena tagihan belum keluar dan sistemnya tak memungkinkan.
Saya memutuskan tidak berlangganan provider ini lagi pada April lalu karena merasa sangat dirugikan. Ganti nomor telepon menimbulkan kerepotan karena saya harus menginformasikan kepada rekan dan famili bahwa saya mengganti nomor.
Anehnya, meski sudah berhenti menggunakan XL, sampai bulan ini saya masih dikenai tagihan pembayaran. Sampai-sampai mereka menggunakan jasa debt collector.
Sunce K. Kaawoan
Jalan Anggrek Rosaliana F II Nomor 6
RT 010 RW 005, Kemanggisan, Palmerah,
Jakarta Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo