Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

<font size=+1 color=#FF0000>10</font> <font size=3>TAHUN LALU</font>

11 Juli 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO 28 Oktober 2001
Jurus Lupa Pandawa Satu

DAYA ingat Akbar Tandjung tak kunjung pulih. Ketua Umum Golkar—yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat—ini tiba-tiba terserang penyakit lupa. Apalagi ketika harus menjelaskan yayasan yang, menurut dia, mendapat duit Bulog sebesar Rp 40 miliar. “Saya tidak ingat, tapi akan saya cek lagi di file,” kata Akbar. Banyak orang menuding fulus itu dikucurkan untuk membiayai kampanye Partai Beringin.

Dan benar saja. Sepekan lewat, file itu tak kunjung ditemukan. Akhirnya Akbar pun hanya bisa mengendap-endap, menghindari pers. Pandawa Satu, begitu nama sandi petugas keamanan untuk Akbar, lebih sering keluar-masuk Senayan lewat pintu belakang.

Akbar harus berhati-hati memutar lidah. Soalnya, kesaksian terbuka mantan Kepala Bulog Rahardi Ramelan berbalik menyambarnya. Setelah diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi dana Bulog Rp 54,6 miliar, Rahardi mengaku sebagian duit itu (sekitar Rp 40 miliar) disalurkan pada Maret 1999 melalui Akbar—saat itu Menteri-Sekretaris Negara. Menurut Rahardi, duit sebesar itu seharusnya diperuntukkan sebagai dana bantuan pangan.

Akbar membenarkan. Tapi, menurut dia, seluruh fulus itu langsung dia serahkan ke sebuah yayasan. Namun cerita Akbar kurang meyakinkan. Dari hari ke hari, dongeng soal yayasan fiktif itu kian tampak compang-camping. Akbar pun terpojok di kursi terdakwa.

Satu dekade kemudian, ribut-ribut soal aliran duit haram untuk partai politik menyerang Partai Demokrat. Biang keroknya adalah bekas Bendahara Umum Demokrat M. Nazaruddin. Sekarang terungkap, dia rajin berkongkalikong menilap duit proyek, menyebar suap kanan-kiri untuk memuluskan proses tender, sampai mengakali anggaran di parlemen.

Nazaruddin sudah jadi tersangka. Dari pelariannya di Singapura, dia bernyanyi soal keterlibatan elite Partai Demokrat menikmati dana hasil korupsinya. Ada Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Angelina Sondakh, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Mirwan Amir, dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

ARSIP 

11 Juli 2010
Idham Chalid, Ketua Nahdlatul Ulama 1956-1984, wafat pada usia 88 tahun di Jakarta. Dia menjadi wakil perdana menteri di era Kabinet Ali Sastroamidjojo II, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat, dan terakhir Ketua Dewan Pertimbangan Agung.

12 Juli 1947
Penggiat koperasi Indonesia menggelar kongres pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat. Momen itu kini ditetapkan sebagai hari lahir koperasi Indonesia.

13 Juli 1996
Pesawat DC-10 Garuda Indonesia jatuh beberapa saat setelah lepas landas di Bandar Udara Fukuoka, Jepang. Peristiwa itu menewaskan tiga penumpang dan melukai 28 penumpang lain.

14 Juli 1976
Gempa 6,5 skala Richter mengguncang Bali. Lebih dari 500 orang tewas dalam peristiwa itu.

15 Juli 1976
Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penyatuan Timor Timur dengan Indonesia pascapenyerbuan tentara Indonesia ke Dili beberapa bulan sebelumnya.

16 Juli 1896
Profesor Wilhelmus Zakaria Johannes, ahli radiologi Indonesia pertama, lahir di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dianugerahi gelar pahlawan pada 1968.

17 Juli 1957
Kota Palangkaraya ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Presiden Sukarno sempat berencana memindahkan ibu kota Indone­sia dari Jakarta ke kota ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus