Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Publik Setuju Jumlah Pegawai Dipangkas

11 Juli 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setujukah Anda, demi efisiensi anggaran, jumlah pegawai negeri dipangkas?
(periode 7-13 Juli 2011)
Setuju
88,71% 762
Tidak Setuju
10,48% 90
Abstain
0,81% 7
Total 100% 859

Hampir semua pembaca tempointeraktif.com setuju dengan rencana pemerintah mengurangi jumlah pegawai negeri sipil. Hanya sekitar 10 persen responden jajak pendapat di situs berita ini yang menolak.

Rencana pengurangan pegawai itu pertama kali disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada Juni lalu. Perampingan jumlah pegawai negeri ini penting untuk meringankan beban anggaran negara.

Mendahului lembaga negara lain, Kementerian Keuangan sudah memulai program ini dengan tidak lagi menerima pegawai baru. Selain itu, Agus Martowardojo menawarkan pensiun dini untuk pegawai berusia di atas 50 tahun.

Meski mendukung, parlemen meminta pemerintah tak seenaknya memangkas jumlah pegawai. ”Jangan membuat kebijakan parsial,” kata politikus Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait. ”Harus ada cetak biru yang lengkap dan menyeluruh,” katanya lagi.

Tapi publik tampaknya sudah tak sabar. Pro dan kontra ini tak mempengaruhi pendapat mereka. Satu pembaca tempointeraktif.com, Gian Wijaya, menilai setidaknya 30 persen pegawai negeri yang ada saat ini perlu diberhentikan.

”Pegawai negeri kebanyakan tidak produktif, pagi-pagi kerjanya baca koran,” kata pembaca lain, Mohamad Nursyarif. Sedangkan Suwartana, juga pembaca situs berita ini, menilai pemangkasan dibutuhkan karena pola rekrutmen pegawai ini pun sebenarnya bermasalah. ”Mereka kebanyakan titipan dari kerabat yang sudah lebih dulu jadi pegawai negeri,” katanya.

Indikator Pekan Ini
Pekan lalu, pemerintah Singapura menyatakan Muhammad Nazaruddin tidak lagi berada di negara itu. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura melalui siaran pers di situs resmi negara jiran itu. Informasi ini, menurut siaran pers itu, telah disampaikan kepada otoritas hukum di Indonesia. ”Kami juga sudah menjelaskan alamat tempat yang dituju Nazaruddin di Singapura,” demikian tertera di situs pemerintah Singapura itu.

Penjelasan ini membuat kabar keberadaan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang kini jadi buron itu makin kabur. Belakangan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengaku mendapat informasi bahwa politikus muda ini sempat berkunjung ke Vietnam dan Malaysia. Kabar lain menyebutkan Nazaruddin terlihat di Manila, Filipina.

Komisi Pemberantasan Korupsi dan Markas Besar Kepolisian RI kini membentuk tim khusus pemburu Nazaruddin. Polisi juga sudah menyetorkan namanya ke Interpol. Namun banyak pihak sangsi upaya itu bakal efektif. Apalagi kini beredar kabar Nazaruddin memang diminta menghilang dari Indonesia.

Menurut Anda, apakah ada pihak yang memang sengaja menyembunyikan Nazaruddin dari buruan penegak hukum? Kami tunggu pendapat dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus