Bukan Sekadar Busana

BUSANA bukan sekadar pelindung tubuh atau bahkan fashion. Kini busana telah menjadi medium pengembangan teknologi. Seperti yang dipajang pada pameran Futurotextiles bertema Surprising Textiles, Design & Art di Galeri Nasional, 27 April hingga 14 Mei. Inilah di antaranya.

T-shirt SMS
Kaus bercahaya kerlap-kerlip di bagian dada membentuk aksara-aksara. Kaus unik ini dapat dihubungkan dengan USB dan menerima pesan pendek telepon seluler. Dikembangkan oleh La Redoute and Uranium, Prancis, harganya sekitar Rp 1,6 juta.

Pelindung Aluminium
Dibuat khusus dari bahan campuran metal yang ditenun dari bahan serat, preox, dan diberi pelapis aluminium, pakaian ini tak menghambat gerak tubuh. Dibuat tahan panas hingga 350 derajat Celsius, pakaian dibuat untuk keperluan industri.

Serat Singkong
Baju modis berwarna terang ini dibuat dari bahan dasar singkong karya perancang Lenny Agustin. Perancang mengolah tepung singkong menjadi lembaran--prosesnya mirip pembuatan kertas daur ulang. Lembaran lalu dibentuk menjadi baju atau tas. Baju dari serat singkong ini ringan, sejuk, dan mudah dirawat. Lenny juga mengembangkan busa dari sisa sumbu kompor dan kawat.

Sonic Dress Fabric
Perancang Alice Santoro menghadirkan busana berbahan kaset audio. Kaset-kaset itu tetap bisa diputar di tape recorder. Dirancang sebagai sarana daur ulang.

Celana Berpendingin
Celana ketat perempuan yang nyaman dikenakan. Dibuat tanpa jahitan untuk mengurangi gesekan, suhu di dalam celana dikontrol tombol pengatur mini. Celana ini terbuat dari bahan rajutan, elastane, benang perak, dan nilon.

Speedo LZR Racer
Dengan tekstur serat nano, baju renang ini mampu membuat atlet-atlet renang internasional mencetak rekor. Perenang Michael Phelps dan Alain Bernard mengenakannya. Speedo menggunakan bahan khusus yang lekat pada tubuh, sangat ringan, dapat menolak air, dan cepat kering. Harga sekitar Rp 3 juta.