Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pak Amien yang terhormat, sebagai orang awan saya ingin ngudha rasa atas "kekecewaan" saya selama ini. Terus terang saja, rasa simpati saya terhadap Bapak sirna lantaran pernyataan-pernyataan Bapak yang cenderung sarkastis.
Pak Amien, betapa hebohnya di koran-koran, majalah, televisi, bahkan orang-orang di gang-gang kecil kampung saya, "ngobrol" ngalor-ngidul ketika Pak Amien merasa berhasil membongkar "kasus Busang" pada masa Orde Baru. Semua mengacungkan jempol. Meskipun risikonya Pak Amien digeser dari ICMI.
Begitu pula ketika mahasiswa bergerak, Pak Amien memberikan wejangan bijak kepada rakyat, menghujat praktek KKN dan lain sebagainya. Semuanya hanyut dan larut manis dalam komunitas aksi. Dan kembali wajah Bapak terpampang hampir di semua koran, televisi, bahkan di internet. Meskipun akhirnya jenuh dengan statemen politik yang Bapak beberkan, yang berkesan ngompori massa. Antiklimaks barangkali.
Pak Amien yang terhormat. Semua orang juga angkat topi ketika Bapak mengaku punya data kekayaan Pak Harto terutama melalui yayasan yang didirikannya. Bahkan, Bapak menuntut agar Soeharto diadili. Buntutnya, semua masyarakat ikut-ikutan menghujatnya.
Namun Pak Amien, ketika pemerintah melalui Kejaksaan Agung beritikad baik untuk mengupas, mencari data, atau apalah istilahnya, kembali Pak Amien bikin pusing rakyat. Lantaran, Pak Amien tidak mau membantu itikad baik pemerintah untuk mengungkapkan fakta-fakta yang Bapak miliki. Juga, agar tidak dicap sebagai pencari popularitas politik saja. Demikian, Pak. Mohon maaf dan terima kasih.
SUWANDI
Nglenjing RT 01/03 Puntukrejo
Karanganyar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo