Dalam sebuah harian terbitan Ibu Kota edisi Kamis, 15 ktober 1998, Dr. Said Agil Siradj mengatakan, "Semua orang tahu Mega itu Islam. Jadi, sungguh saya heran atas pernyataan A.M. Saefuddin…"
Pernyataan Bapak Siradj menurut saya agak berlebihan. Sebab, tidak tertutup kemungkinan bahwa ada seseorang atau sejumlah orang yang tidak tahu persis agama yang dianut oleh Megawati. Saya sendiri baru tahu Megawati beragama Islam setelah ada keributan yang diawali oleh pernyataan Bapak A.M. Saefuddin itu. Jadi, menurut saya, ketidaktahuan A.M. Saefuddin bukanlah persoalan penting, tetapi merupakan kejadian yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Ada sebuah contoh lain yang masih terasa hangat, yaitu ketika terjadi "kasus" Muchtar Pakpahan. Pada mulanya saya menduga ia beragama Islam, sebagaimana terlihat dari namanya dan kegemarannya berkopiah. Setelah ada keributan kecil tempo hari, barulah saya tahu bahwa ia penganut Kristen Protestan.
Begitu juga dengan kasus Basuki Abdullah, pelukis kesohor yang tewas di tangan seorang pencuri. Pada mulanya saya menduga beliau itu beragama Islam karena sepengetahuan saya nama "Abdullah" biasanya hanya digunakan oleh mereka yang beragama Islam. Namun kenyataannya, Bapak Basuki Abdullah beragama Katolik.
Jadi, menurut saya, ketidaktahuan A.M. Saefuddin tidak bertujuan "melecehkan" seseorang.
F.X. RUDY WIBISONO
Kompleks Basmol No. 8
Cengkareng, Jakarta 11610
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini