KAMI ingin memberikan koreksi atas penggunaan kata CSIRO pada TEMPO Edisi 22-28 Januari 2001, halaman 52. Kata CSIRO adalah sebuah akronim dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization, sebuah badan peneliti pemerintah Australia. Jadi, bukan ?dari Amerika Serikat? seperti yang diberitakan. Tahun lalu, terdapat kesalahan serupa pada TEMPO Edisi 3-9 Juli 2000, seperti terlihat pada contoh berikut: ?Sebagian negara Skandinavia seperti Swiss tidak ada undang-undang darurat seperti itu, toh aman saja,? katanya.
Pada edisi yang sama, halaman 67, terdapat kata ?tercekat? dan ?ngungun?. Mohon diberi tahu status kata ?tercekat? ini, apakah kata ini telah baku atau hanya sebuah ciptaan baru dari si penulis artikel. Setahu kami, kata dasarnya, yaitu ?cekat?, adalah sebuah adjektiva, maka terdapat turunannya, yaitu ?cekatan?, sedangkan kata ?tercekat? menyiratkan bahwa ada pula kata ?mencekat/dicekat?. Masalahnya, kami mempunyai database kata-kata baru bahasa Indonesia yang sedapat mungkin kami himpun dan kata ?tercekat? akan kami masukkan sekiranya artinya jelas. Kami belum mendapat kiriman Kamus Besar edisi ketiga yang terbit beberapa bulan lalu, walau telah memesan. Mungkin saja kata ini telah dikamuskan.
Mengenai kata bahasa Jawa ?ngungun?, walau tampil dengan huruf miring, apa tidak sebaiknya diimbuhi dengan artinya dalam bahasa Indonesia? Mungkin saja sebagian besar pembaca TEMPO berlatar belakang etnis Jawa, tapi pembaca yang bukan etnis Jawa, atau orang asing seperti sejawat atau mahasiswa kami, tentulah sukar menangkap maknanya. Kalaupun bisa, mereka harus menggunakan kamus bahasa Jawa. Kami memang sering ditanyai tentang makna kata bahasa Jawa yang acap tampil di media cetak, terutama mingguan, yang juga selalu tampil dengan huruf miring tanpa dilengkapi artinya.
MARCUS SUSANTO
Department of Southeast Asian Studies
School of Asian Studies, University of Sydney
Jawaban Redaksi:
1. Terima kasih atas koreksi Anda.
2. Kata tersebut memang belum dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tercekat dalam tulisan itu bermakna ?kaget dan heran?, sedangkan ngungun berarti ?merasa kehilangan dan tidak rela?.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini