Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Kunjungan ke kantor mbm tempo

Dirut perumtel, ir. cacuk sudarjanto, berkunjung ke kantor mbm tempo jakarta. ia ingin lebih mengenal tempo. juga menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi perumtel yang dipimpinnya.

17 September 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SENYUM itu tak mudah. Terutama bila Anda memutar telepon di Jakarta. Yang terdengar mungkin suara orang lain, karena ada induksi. Jika saat itu Anda sempat senyum, itu termasuk senyum ajaib. Tapi toh senyum yang ikhlas (tidak ajaib) itu enak dilakukan dan perlu. Terutama buat Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel), yang akhir-akhir ini, sebelum pergantian pimpinannya, banyak dikritik orang. Maka, bisa dimengerti bila Perumtel melancarkan "Operasi Senyum". Bagi TEMPO, ini juga suatu isyarat hangat, terutama karena TEMPO termasuk yang pertama kebagian "Operasi Senyum" itu. Operasi itu berupa kunjungan Dirut Perumtel, Ir. Cacuk Sudarjanto, ke kantor TEMPO akhir bulan lalu. Kunjungan semacam itu bukan sekadar untuk saling memperkenalkan diri karena ia baru saja dilantik sebagai Dirut Perumtel sejak pertengahan Juli lalu. "Sebagai orang baru, kami ingin juga lebih mengenal, karena bisnis kami dan pers sama," kata Cacuk. Perumtel, kata Pak Cacuk, bergerak di bidang sarana "lalu lintas informasi", sementara pers punya bidang menyebarluaskan informasi. Kesamaan itu memang benar. Kami setiap hari mengumpulkan informasi dan kemudian menyajikannya lewat majalah kepada pembaca. Dalam kehendak bekerja cepat, kami pun makin menggunakan teknologi yang semakin canggih. Dan dalam hal itu kami sangat bergantung pada jasa Perumtel. Telepon dan teleks, juga facsimile alias "telekopier", begitu pula komputer, merupakan alat utama kami untuk menghubungi kantor biro, koresponden, sumber berita, pemasang iklan, agen penjualan majalah, dan pengiriman laporan dan tulisan ke kantor pusat. Sibuk dan ribut, dan repotnya bukan main. Telepon sentral -- lewat operator rata-rata dari pukul 8 pagi sampai dengan pukul 16.00 menerima 350 panggilan dari luar. Sementara itu, frekuensi pemakaian telepon -- 10 saluran -- yang ditunggui petugas telepon juga hampir sama. Padahal, kami masih mencadangkan 5 saluran yang bisa diputar secara langsung. Dalam jumlah uang, bisa ditunjukkan dengan catatan pada anggaran kami. Biaya untuk telepon yang dipakai di kantor pusat (17 saluran) dan keempat biro daerah dan luar negeri tidak kurang dari Rp 30 juta tiap bulan, dan untuk teleks sedikitnya kami harus membayar Rp 4 juta. Setiap hari kerja, kami rata-rata menghabiskan Rp 1,3 juta lebih buat penggunaan alat telekomunikasi. Bagaimanapun, alat telekomunikasi yang disediakan Perumtel itu memang vital. Sayangnya, mutu saluran telepon untuk kawasan kami di Kuningan, Jakarta Selatan, sering tidak jernih. Gangguan induksi dari telepon orang lain -- pada jam-jam sibuk -- nyaris tidak bisa dihindarkan lagi. Hambatan komunikasi yang lebih serius ialah bahwa tak semua staf pimpinan keredaksian kami sudah beruntung kebagian telepon di rumah mereka. Meskipun sudah lama meminta. Dalam mengingat itu, kami tentu tidak boleh cengeng. Banyak rekan senasib. Toh segala keluhan sebagai pelanggan kami ungkapkan di depan pimpinan Perumtel yang sudi mampir ke TEMPO itu. Sebaliknya, Pak Cacuk juga dengan tangkas menjelaskan berbagai persoalan yang dihadapi BUMN yang dipimpinnya. Ia bahkan langsung siap memberikan penjelasan dalam suatu wawancara khusus dengan TEMPO. Kamis dua pekan lalu, ia untuk pertama kali membuka pintu kantornya di Bandung, bagi sejumlah wartawan TEMPO, yaitu Max Wangkar, Amran Nasution, Linda Djalil, dan Gatot Triyanto. Dengan senyum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus