Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yakinkah Anda kunjungan Raja Salman akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia?
|
||
Ya | ||
80% | 1.847 | |
Tidak Tahu | ||
9% | 207 | |
Tidak | ||
11% | 256 | |
Total | (100%) | 2.310 |
Indonesia dan Arab Saudi menyepakati 11 kerja sama dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud pada Rabu, awal Maret lalu, di Istana Bogor, Jawa Barat. "Salah satu dari kesebelas nota kesepahaman yang ditandatangani adalah perihal 'The Saudi Fund Contribution to the Financing of Development Project' senilai US$ 1 miliar," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai pertemuan kedua pemimpin. Adapun nota lain adalah deklarasi bersama tentang peningkatan pimpinan Sidang Komisi Bersama. Nota kesepahaman mengenai kerja sama kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Kementerian Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi juga ditandatangani. Raja Salman pun menyatakan berkomitmen melindungi semua warga Indonesia di negaranya. Hal itu disampaikan sebagai respons atas permintaan Presiden Jokowi, yang secara khusus menitipkan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi. "Raja Salman merespons akan melindungi WNI karena beliau menganggap WNI adalah warga mereka juga," ujar Retno. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia dan Arab Saudi akan segera membentuk tim untuk mendalami hasil pertemuan bilateral itu. "Kami membentuk tim, mereka membentuk tim, untuk mempercepat hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, sosial, investasi," kata Kalla. Kalla menilai kunjungan Raja Salman tidak melulu diukur dengan besarnya investasi yang akan ditanamkan. Hal terpenting ialah bagaimana meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara. "Kunjungan Raja Salman tidak bersifat teknis," tuturnya. Dia menambahkan, selama ini Indonesia dipandang sebagai negara berkembang, dan di mata warga Arab, Indonesia dikenal sebagai negara tenaga kerja. Namun rombongan Raja Salman terkejut melihat situasi di Indonesia. "Gedung tinggi lebih banyak di Jakarta dibanding di Riyadh atau Jeddah," ujarnya. Indonesia berharap, dengan kunjungan ini, persepsi orang-orang di Arab Saudi terhadap Indonesia akan berubah. Sementara itu, Ketua Associations of The Indonesian Tours and Travel Agencies Bali I Ketut Ardana memprediksi peningkatan wisatawan dari Arab Saudi setelah kunjungan rombongan Raja Salman. "Saat ini wisatawan Arab Saudi masih di urutan kesepuluh. Masih di bawah Malaysia dan Jepang," katanya. Hasil jajak pendapat di Tempo.co menunjukkan sebagian besar responden meyakini kunjungan Raja Salman akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 11 Maret 2017 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |