Kami telah membaca memoar Hamid Algadri di majalah Anda (TEMPO, No. 26 tahun XXI, tanggal 24 Agustus 1991). Mengenai dicantumkannya nama Parkindo (Partai Kristen Indonesia) yang bersikap "ko" seperti PAI, Parindra, dan Partai Katolik dalam tulisan itu (halaman 52), kami nyatakan tidak benar. Parkindo, yang semula bernama Partai Kristen Nasional di Jakarta yang diprakarsai oleh Drs. Basuki Probowinoto dan kawan-kawan, yang disatukan dengan Parki (Partai Kristen Indonesia) di Sumatera Utara yang diprakarsai oleh Melanchton Siregar dan kawan-kawan, baru didirikan pada November 1945, setelah Maklumat Wakil Presiden No. X. Ketua Umum Partai Kristen Nasional (PKN) dipegang oleh Prof. Dr. W.Z. Johannes (pahlawan nasional) kemudian Ketua Umum Parkindo hasil Kongres I bulan Desember 1945 di Surakarta adalah Drs. Basuki Probowinoto. Ketua umum berikut adalah Dr. J. Leimena, Dr. Mr. A.M. Tambunan, dan terakhir Melanchton Siregar, sampai berfusinya ke dalam Partai Demokrasi Indonesia (PDI), 1973. Parkindo adalah partai nasional republiken, unitaris dan oikumenis (uchuwah nasranyah) yang menghubungkan orang-orang Kristen yang waktu penjajahan Belanda tak pernah bertemu. Sebagaimana diketahui dari sejarah Pekabaran Injil di Indonesia, telah dihasilkan gereja-gereja suku (volkskirche) seperti HKBP, Gereja Pasundan, Gereja Jawa, Gereja Minahasa, Gereja Maluku, dan Gereja Toraja. H.M. VICTOR MATONDANG, S.H. Wakil Sekretaris Pengurus Yayasan Komunikasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini