Dalam Pokok dan Tokoh TEMPO, 28 Maret 1992 diberitakan bahwa Nike Ardila telah membangun sebuah SLB yang tidak memungut SPP dari para siswanya. Saya terharu dan kagum. Sebab pada zaman yang setiap tindakan lebih banyak dikakulasikan dengan untung ruginya bagi diri sendiri ternyata ada seorang Nike Ardila, 16 tahun, yang begitu sosialnya. Kegemerlapan kehidupan artis di kota besar, yang sering mematikan keperdulian orang terhadap orang lain, ternyata tak mempengaruhi Nike Ardila. Seandainya dunia ini memiliki orang-orang seperti Nike, yang lebih suka berbuat ketimbang omong kosong tentang kebajikan, keadilan sosial, dan lain-lain, saya percaya kita akan segera memiliki "A Better World". Tindakan Nike telah menggugah nurani saya, yang saya akui agak tuli terhadap, penderitaan orang lain akhir-akhir ini. Maka, sebagai ucapan terimakasih saya atas suri-teladan yang ditunjukan oleh Nike, saya ingin memberikan sedikit bantuan pada SLB yang dibangun Nike. Bagaimana caranya? Sekaligus saya ingin mengimbau para The Haves agar mengulurkan tangan bagi saudara-saudara kita yang sangat membutuhkannya, tanpa melihat suku, ras dan agama. Mungkin kata-kata Kalil Gibran dalam "Sang Nabi" bisa dijadikan renungan, "sekali waktu, segala yang kau punya akan terbagi jua karena itu, berikanlah sekarang, selagi musim memberi belum lewat bagimu." YANTO Jalan Hayam Wuruk 43 Padang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini