Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Pergantian

Gatot triyanto ditunjuk menjadi kepala biro jakarta menggantikan bambang harymurti. sedang widi yarmanto kepala biro bandung menggantikan gatot triyanto. serta agus basri kepala biro surabaya.

21 Oktober 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAK ada yang tak berubah di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri. Apa boleh buat, semboyan klasik itu ternyata berlaku pula di TEMPO. Bila Anda perhatikan, daftar susunan Redaksi di bulan lah ada sedikit perubahan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Yang sedikit itu antara lain nama-nama kepala biro. Di biro pusat. atau Biro Jakarta nama resminya, kepala itu bernama Gatot Triyanto, 29 tahun. Ia ditarik dari Biro Bandung, bukan karena orang Blitar ini tak juga fasih berbahasa Sunda setelah lebih dari setahun di Tanah Priangan, tapi karena kekosongan di Biro Jakarta mesti diisi. Kepala Biro Jakarta terdahulu, Bambang Harymurti, lulusan Elektro ITB, mendapat tugas baru yang ada hubungannya dengan setrum, yakni menyiapkan modernisasi komputer kami. Di samping ia juga menjadi penanggung jawab Laporan Utama jangka panjang alias cadangan, dan membantu Amran Nasution selaku penggung jawab rubrik Nasional. Sebagai Kepala Biro Jakarta dengan wilayah liputan Jabotabek, tugas Gatot tentu saja lebih berat. Setidaknya ia harus memperhatikan 25 reporter yang dipimpinnya, bukan cuma 6 seperti ketika di Bandung. Di Ibu Kota, pusat pemerintahan republik ini, tempat sebagian besar pejabat top dan instansi penting berada, tempat sebagian besar tokoh masyarakat bidang apa saja bermukim, memang diperlukan pasukan lebih besar. Dan salah satu tugas kepala biro -- di pusat maupun di daerah membina hubungan dengan sumber-sumber berita, baik dari kalangan pemerintahan, ABRI, maupun swasta. Untuk Bandung, kami kirimkan Widi Yarmanto, 39 tahun, yang sebelumnya penjaga rubrik Kriminalitas. Kepala biro bukan bidang baru bagi Widi. Ia pernah menjadi "pangdaeral" di Biro Surabaya (1983-1985) -- pangdaeral, itulah istilah kami yang berarti panglima daerah liputan. Widi masuk TEMPO pada 1974, menjadi karyawan di bagian artistik. Tapi rupanya penggemar memancing ikan ini juga berbakat memancing berita. Maka, beberapa lama kemudian ia masuk dalam barisan reporter, dan rupanya kerasan di Bagian Redaksi sampai kini. "Orang lama" lain yang ditunjuk menjadi kepala biro baru adalah Agus Basri, 33 tahun. Kini ia bertugas di Surabaya, membawahkan Jawa Timur dan Bali. Sebelumnya, 1987. Lulusan IAIN Sunan Kalijaga Yogya itu pernah menjadi kepala biro untuk Medan dengan wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Belum genap setahun, ia ditarik ke Jakarta untuk memperkuat tim redaksi sebagai penjaga rubrik Pendidikan. Kepala Biro yang digantikan Agus adalah Toriq Hadad, yang sejak bulan lalu kembali ke Jakarta, ditugasi sebagai penanggung jawab rubrik Kriminalitas dan Olahraga. Adapun dua biro yang lain, Yogyakarta dan Medan, tetap dipimpin orang lama. Yakni, Syahril Chili dan Monaris Simangunsong. Bukan karena apa-apa, melainkan karena komposisi keredaksian menghendaki demikian. Banyak hal berada di tangan kepala biro: membina lobi dengan sumber berita, menghadiri undangan, membagi penugasan, mengontrol laporan, antara lain. Ini sebabnya, kami merasa perlu memperkenalkan mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus