Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya adalah pengguna tetap layanan transportasi kereta api yang disediakan Perumka. Jalur yang paling sering saya tempuh adalah Jakarta- Yogya (pp.) dengan kelas tempat duduk tergantung kebutuhan maupun kondisi keuangan saya. Sepanjang pengamatan saya, empat tahun terakhir ini pelayanan yang diberikan Perumka bukannya meningkat, melainkan justru merosot.
Peluncuran kereta eksekutif seri Argo memang menggembirakan. Namun, di sisi lain, sejak adanya seri Argo tersebut, waktu tempuh kereta yang kelasnya di bawahnya menjadi molor. Sering kali, satu kereta bisnis terpaksa ngendon lebih dari satu jam di stasiun kecil untuk didahului kereta Argo, dan ini tidak hanya terjadi satu kali dalam satu perjalanan. Dengan begini, Perumka telah ikut menyumbangkan pupuk kecemburuan sosial.
Selain itu, tingkat kebersihan di kereta kelas bisnis pun makin memprihatinkan. Sudah jamak bila dijumpai kecoa atau tikus hilir-mudik di sela-sela tubuh penumpang yang tidur di lantai gerbong.
Sebagai penumpang yang membayar dan antre untuk mendapatkannya, saya merasa berhak mempertanyakan kemampuan Perumka dalam melayani pemakainya. Dan, layanan kereta api merupakan salah satu contoh monopoli yang buruk.
ANTO M.
Durentiga, Jakarta Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo