Apa kata saya? Dengan dimuatnya "reaxi" pembaca dari Ja-Teng, TEMPO, 17 November, nama saya dirugikan Redaxi. Di situ, seolah-olah saya memasukkan kata bakso dan maksiat, maksum, untuk juga perlu diubah dengan baxo, dan lain-lain. Padahal, silakan baca/teliti kembali naskah saya tanggal 16 Oktober itu. Justru kata-kata tersebut saya masukkan sebagai pengecualian, dengan istilah ks ringan. Jadi, mungkin, ketergesa-gesaan Redaxi mengejar waktu 28 Oktober sehingga mengubah naskah saya secara kurang teliti, tetapi fatal, kan. Ya, Arswendo juga kira-kira korban ketergesa-gesaan memburu popularitas yang sedang top! Saya sedang meredakan hati dulu. Malu dong, saya! IMAM NAWAWI Ciceri Jaya 14/VII Serang 42118 Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini