Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Surat dari redaksi

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada akhir tahun Tempo menyiapkan edisi kilas balik. kali beberapa peristiwa penting ditampilkan dalam bentuk foto. laporan utama cadangan dikoordinasikan amran nasution dengan supervisiGoenawan Mohamad.

8 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPERTI tahun-tahun sebelumnya, TEMPO yang ada di tangan Anda sekarang tampil dengan isi yang berbeda. Isinya berupa kilas balik peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun 1993. Lalu, ada sejumlah kolom dan wawancara dengan sejumlah ahli, pengamat, atau pejabat, yang mencoba meraba prospek tahun 1994. Jadi, nomor ini kami maksudkan sebagai semacam edisi akhir tahun. Sebagaimana tahun lalu, edisi kilas balik ini kami tampilkan dalam bentuk foto-foto. Karena itu, foto yang menarik menjadi salah satu kriteria penting untuk memilih peristiwa yang ditampilkan dalam kilas balik ini. Kriteria itu perlu kami buat karena begitu banyak peristiwa yang terjadi sepanjang tahun lalu, yang tentu tak semuanya bisa tertampung dalam penerbitan kali ini. Selain itu, belum tentu semua peristiwa sepanjang tahun lalu masih menarik ditampilkan sekarang. Untuk memilihnya, diperlukan kriteria. Selain foto yang menarik, ada sejumlah kriteria lain yang kami gunakan. Misalnya, peristiwa itu harus punya magnitude yang besar. Selain itu, peristiwanya harus sesuai atau, setidaknya, mendekati tema yang kami pilih. Kali ini tema tersebut: hak asasi manusia dan demokrasi. Bila diamati, sejumlah peristiwa besar yang terjadi tahun lalu memang berkaitan dengan tema tersebut. Sebut saja peristiwa maraknya demonstrasi anti SDSB, yang akhirnya menyebabkan Pemerintah mencabut izin lotere yang mengisap uang dari masyarakat kelas bawah itu. Peristiwa ini sungguh menarik. Soalnya, Pemerintah sudah sempat memutuskan memperpanjang izin SDSB sampai tiga tahun, tapi demonstrasi yang melibatkan ribuan massa meletus di mana-mana, dari kota besar sampai kota kabupaten. Lalu, ada pula peristiwa pembunuhan terhadap Marsinah, tokoh yang memimpin teman-temannya menuntut perbaikan nasib sebagai buruh sebuah pabrik jam tangan di Sidoarjo, Jawa Timur. Seperti diketahui, Marsinah kemudian dibunuh oleh sebuah komplotan yang melibatkan pengusaha dan aparat keamanan setempat. Kongres PDI yang ricuh, seperti banyak ditulis media massa, tentu juga berkaitan dengan tema itu. Megawati muncul dan mendapat dukungan arus bawah, tapi diganjal oleh sejumlah tokoh PDI yang rupanya mendapat dukungan penguasa. Edisi ini sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu, dikoordinasi oleh tim Laporan Utama Cadangan, yang dipimpin Redaktur Pelaksana Liputan, Amran Nasution. Redaktur Senior Goenawan Mohamad memberikan supervisi. Tapi penggodokan bahan - sebagian dikumpulkan oleh para reporter - seluruhnya dilakukan oleh para redaktur pelaksana kompartemen. S. Prinka menyiapkan desainnya, dan foto-foto dikoordinasi oleh Achijar Abbas. Singkat kata, edisi ini - sebagaimana biasanya - adalah sebuah hasil kerja keroyokan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus