Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Teknologi untuk Tunanetra

SETIAP Kamis kedua Oktober diperingati sebagai Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day). Tema peringatan tahun ini adalah “Kesehatan Mata Universal”. Menurut data International Agency for the Prevention of Blindness—organisasi payung yang memimpin upaya internasional untuk pencegahan kebutaan—ada 36 juta orang dari populasi global yang buta dan 217 juta orang yang penglihatannya rusak sedang hingga parah. Menurut Persatuan Tunanetra Indonesia, penyandang tunanetra adalah orang yang buta total dan mereka yang tak mampu membaca teks berukuran 12 poin meski memakai kacamata. Teknologi seperti kecerdasan buatan dan perangkat yang dikenakan di tubuh kini dapat membantu penyandang tunanetra dan penderita kerusakan penglihatan beraktivitas.

12 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Echolocation

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelang Sonar

Gelang navigasi sekaligus arloji pintar buat penyandang tunanetra Sunu Band bikinan Sunu Inc ini menggunakan sensor sonar atau echolocation untuk mendeteksi obyek dalam radius 5,5 meter. Alat ini memanfaatkan getaran haptic—teknik yang mengaplikasikan sensasi sentuhan—untuk memberi tahu penggunanya jarak obyek, juga mengabarkan waktu dan tempat. Sunu juga dilengkapi dengan kompas dan pelacak Global Positioning System yang ada di telepon seluler pintar via Bluetooth.

Rp 4,23 juta


 

My Eye 2

 

Kacamata Kamera

Kacamata yang dilengkapi sebuah kamera MyEye 2 dari OrCam ini diperuntukkan bagi penyandang tunanetra dan penderita kerusakan penglihatan. Menggunakan alat ini mudah. Cukup dengan mengarahkan pandangan ke obyek atau teks yang disasar, alat ini akan mengubahnya menjadi suara. MyEye 2 dapat mengidentifikasi obyek dan warna serta produk berdasarkan corak-corak barcode, juga menyimpan lebih dari 100 wajah. Kamera ini pun dapat membaca semua jenis dan ukuran font.

Rp 49,45 juta

 


 

Kacamata Realitas Maya

 

Kacamata Realitas Maya

Kacamata untuk penyandang tunanetra dan penderita kerusakan penglihatan yang dikategorikan sebagai legally blind, eSight 3 dari eSight Corp ini mirip dengan perangkat realitas maya (virtual reality). Kacamata eSight 3 menggunakan kamera beresolusi 21,5 megapiksel untuk menangkap video yang ditayangkan secara langsung di depan mata pengguna. Pengguna eSight 3 dapat memperbesar penglihatannya hingga 24 kali serta mengatur kontras dan fokus via konsol secara instan.

Rp 84,06 juta

 


 

Cincin Pintar

 

Cincin Pintar

Cincin pintar Orii buatan perusahaan rintisan dari Hong Kong, Origami Labs, ini dapat membantu penderita kerusakan penglihatan seperti Peter Wong, sang pendiri Origami Labs, mengoperasikan peralatan elektronik hanya dengan perintah suara. Pengguna cukup menempelkan jari yang mengenakan Orii ke lubang telinga untuk mendengar dan membuat instruksi, seperti menelepon, mengirim pesan teks, atau memerintahkan perabotan rumah pintar.

Rp 2,82 juta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus