Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Agama Islam menganjurkan umatnya yang mampu agar memotong hewan kurban pada saat Idul Adha. Karena alasan keuangan, seringkali kita jumpai masyarakat yang membeli hewan kurban dengan cara patungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, hewan yang biasa dijadikan kurban saat Idul Adha adalah sapi dan kambing. Hewan-hewan tersebut memiliki harga yang beragam sesuai dengan bobot maupun jenisnya.
Dalam ketentuan yang berlaku kurban satu ekor sapi atau unta bisa dilakukan secara patungan untuk tujuh orang. Sementara kurban kambing hanya untuk satu orang.
Lalu di antara kedua cara itu mana yang lebih utama?
Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat mengatakan urutan keutamaan binatang yang dikurbankan menurut ulama adalah unta, sapi, kambing domba, kambing kacang, kurban unta kolektif, kemudian kurban sapi kolektif. Pengurutan tersebut dititikberatkan pada kuantitas dan kualitas daging.
Secara kuantitas, unta dan sapi lebih utama dari kambing karena dagingnya lebih banyak. Secara kualitas pun, daging unta dan sapi lebih baik dari pada daging kambing. “Sementara untuk jenis kambing sendiri, kambing domba memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kambing kacang,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Ahad, 18 Juli 2021.
Pertimbangan lain untuk memilih hewan kurban adalah cara berkurban, apakah dilakukan sendirian atau secara kolektif dengan patungan. Pertimbangan ini bahkan lebih utama daripada pertimbangan berdasarkan kualitas dan kuantitas.
Ternyata, cara berkurban yang lebih dianjurkan adalah yang dilakukan sendirian. Hal ini didasarkan pada pernyataan ulama Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi: “Kurban yang paling utama adalah unta, sapi, domba, kambing kacang, unta kolektif kemudian sapi kolektif, sebab masing-masing dari apa yang telah disebutkan lebih baik dari urutan setelahnya, maksudnya karakternya memang demikian”.
Pernyataan Ibnu Hajar al-Haitami itu kemudian dikomentari oleh Mahfuzh al-Tarmasi dalam kitab Hasyiyah al-Turmusi sebagai berikut: “Atas dasar pertimbangan ini diketahui pendapat yang ditunjukan kitab matan sebagaimana lainnya bahwa satu ekor kambing lebih utama dari pada kurban kolektif, meski memperbanyak jumlah unta”.
Dari pertimbangan-pertimbangan di atas, dapat disimpulkan bahwa berkurban kambing sendirian lebih utama daripada berkurban sapi dengan cara patungan. Namun bagi yang memiliki kelebihan finansial tentu berkurban sapi sendirian jauh lebih utama.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: