Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

Sederet Masalah Kesehatan yang Sering Muncul saat Berpuasa

Jika tidak terbiasa dengan perubahan saat berpuasa, tubuh akan merespon dengan munculnya berbagai masalah kesehatan

28 Februari 2025 | 15.59 WIB

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak terasa Ramadan 2025 akan tiba. Tinggal menghitung mundur, umat Islam di berbagai negara di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa. Ketika berpuasa, umat Islam diharuskan untuk menahan makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa sejak fajar terbit hingga matahari terbenam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain bagian dari ibadah, berpuasa juga mendatangkan sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh. Namun, bagi sebagian orang yang tidak terbiasa berpuasa, akan merasakan perubahan yang dapat dirasakannya. Perubahan gaya hidup yang dirasakan selama berpuasa untuk sebagian orang adalah tantangan yang berat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika tidak terbiasa dengan perubahan tersebut, tubuh akan merespon dengan munculnya berbagai masalah kesehatan, yang bila tidak diantisipasi dengan baik, dapat menganggu kelancaran ibadah. Berikut sederet masalah kesehatan yang kerap kuncul ketika berpuasa,

1. Asam Lambung

Penyakit maag atau asam lambung adalah salah satu penyakit yang kerap menghantui manusia. Dilansir dari Primaya Hospital, penyebab kemunculan penyakit ini adalah karena terlalu sering mengonsumsi makanan pedas atau asam, junk food, minum minuman berkafein, dan stres berlebih.

Untuk dapat mencegah penyakit ini kumat ketika berpuasa, maka bagi penderita asam lambung atau maag untuk mencegahnya dengan cara menjaga pola makan. Penuhi asupan nutrisi ketika sahur dan berbuka. Selain itu, hindari stres berlebihan sebab berpotensi besar memicu kenaikan asam lambung.

2. Tekanan Darah Rendah

Saat berpuasa, sering kali kita merasa lemas, mudah lelah, berkeringat lebih banyak, dan pusing seperti berputar. Ini bisa jadi pertanda bahwa tubuhmu kekurangan darah. Untuk mengatasi hal ini, cobalah memperbanyak minum dan mengonsumsi garam secukupnya saat sahur dan berbuka. Namun, perlu diingat, untuk dapat menyesuakan asupan garam tersebut sesuai dengan kebutuhan tubuh agar tidak berlebihan.

3. Sembelit

Sembelit atau kesulitan buang air besar terjadi ketika tinja menjadi sulit dikeluarkan. Gejalanya meliputi rasa penuh, keras, dan tidak nyaman di perut. Jika kondisinya memburuk, rasa nyeri bisa muncul di saluran pencernaan. Penyebab utama sembelit adalah kekurangan serat dan cairan.

Pencegahan yang tepat untuk mencegah penyakit ini muncul saat berpuasa adalah dengan memenuhi asupan nutrisi ketika sahur dan berbuka. Karena itu, penting untuk mengonsumsi sayur, buah, dan minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka puasa.

4. Gula Darah Rendah

Kadar gula darah yang rendah seringkali ditandai dengan pusing, lemas, mudah lelah, dan kesulitan berkonsentrasi. Untuk meredakan gejala tersebut, sebaiknya kurangi konsumsi makanan manis atau tinggi karbohidrat. Makanan manis dan karbohidrat dapat memicu produksi insulin berlebihan dalam tubuh yang justru dapat memberikan dampak negatif.

Sebaiknya asupan makanan manis dan karbohidrat yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa tidak terlalu berlebihan. Usahakan ketika mengonsumsi kedua hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tubuh agar tidak berlebihan.

5. Dehidrasi

Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan cairan selama sekitar 13 jam, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi. Kondisi ini diperburuk oleh cuaca panas dan aktivitas fisik yang berat, yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Untuk mencegah dehidrasi selama puasa, seperti yang disarankan oleh, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih secara teratur saat berbuka dan sahur.

6. Pusing

Sakit kepala atau pusing saat puasa bisa muncul akibat berbagai faktor, seperti kurang cairan atau dehidrasi, naiknya tekanan darah, tekanan psikologis atau stres, anemia, atau bahkan menjadi tanda adanya penyakit lain. Upaya pencegahannya meliputi memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, menjaga kualitas istirahat, dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.

Melinda Kusuma Ningrum berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus