Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Dokter Ingatkan Pemenuhan Kebutuhan Cairan saat Puasa Ramadan

Kecukupan cairan dalam tubuh itu menjadi prioritas utama untuk dipenuhi kebutuhannya saat puasa Ramadan agar tidak dehidrasi.

11 Maret 2024 | 17.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecukupan cairan dalam tubuh merupakan prioritas utama untuk menjaga kebugaran saat puasa Ramadan. Demikian saran Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Lampung, Josi Harnos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kecukupan cairan dalam tubuh itu menjadi prioritas utama untuk dipenuhi kebutuhannya, terutama saat menjalankan puasa selama Ramadan sebab hampir seluruh tubuh manusia terdiri dari air dan ini tidak boleh sampai kekurangan cairan untuk mencegah dehidrasi," ujar Josi, Senin, 11 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan upaya menjaga kecukupan cairan selain untuk menjaga tubuh tetap bugar saat puasa Ramadan, juga agar mencegah insensible water loss yang merupakan hilangnya cairan melalui proses difusi melalui kulit sekaligus proses evaporasi melalui cairan pernapasan.

"Penguapan cairan pada tubuh ini tidak hanya melalui buang air kecil saja melainkan bisa juga melalui insensible water loss. Kalau kita kondisi puasa misalkan matahari terik, kelembapan udara rendah, tanpa disadari bisa kekurangan cairan yang bisa mengakibatkan penurunan konsentrasi serta dehidrasi. Ini cukup berbahaya," jelasnya.

Perhatikan asupan cairan
Karena itu, ia menganjurkan minum air 2 liter dalam satu hari untuk menjaga tubuh dari kekurangan cairan. "Kalau 2 liter itu diasumsikan delapan gelas berukuran 200 mililiter, maka pengaturan minum itu empat gelas bisa diminum saat sahur dan empat gelas saat berbuka puasa," ucapnya.

Menurutnya, selama berpuasa diharapkan pula masyarakat dapat memenuhi konsumsi cairan di atas kebutuhan makanan. "Prinsipnya pemenuhan kebutuhan cairan harus di atas kebutuhan makanan sebab ketika kita tidak makan masih bisa hidup akan tetapi kalau tidak minum sehari saja maka akan berbahaya untuk kesehatan," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk tetap menjaga kebugaran tubuh selama puasa perlu juga menerapkan keseimbangan jasmani dan rohani dengan menerapkan pola hidup sehat.

"Saat sahur jangan makan berlebihan atau kurang, atur pola makan dan hidup sehat agar tubuh tetap bugar menjalankan aktivitas sehari-hari meski menjalankan puasa," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus