Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nama dua kapal induk baru Amerika Serikat (AS) diambil dari nama beberapa mantan presiden yang dianggap pernah memberi pengaruh besar lewat operasi militer di masa lalu. Dua kapal kelas Gerald R. Ford bertenaga nuklir itu masing-masing dinamai USS William J. Clinton (CVN 82) dan USS George W. Bush (CVN 83).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panglima Angkatan Laut AS Carlos Del Toro mengatakan penamaan kapal induk sudah menjadi tradisi militer di Negeri Abang Sam. Nama itu dianggap sebagai warisan soal keamanan nasional yang bisa dikenang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Presiden Clinton dan Presiden Bush memimpin Amerika Serikat melalui beberapa momen paling menantang dalam sejarah Amerika Serikat,” kata Del Toro pada Senin, 13 Januari 2025, dikutip dari situs resmi Angkatan Laut AS.
William Jefferson Clinton atau Bill Clinton merupakan Presiden AS ke-42 yang menjabat pada periode 1993-2001. Dia mengerahkan beberapa operasi militer, di antaranya Operasi Uphold Democracy pada 1994, Deliberate Force pada 1995, serta Allied Force pada 1999. Ada juga serangan rudal jelajah ke markas besar intelijen Irak pada 1993 dan serangan rudal lainnya pada 1996. Clinton juga yang menjadi menyetujui operasi Dessert Strike dan Dessert Fox pada 1998.
George Walker Bush, yang menggantikan Clinton sejak 2001 hingga 2009, meningkatkan pengeluaran negara untuk pertahanan. Lebih dari sepertiga anggaran dipakai untuk modernisasi teknologi militer AS. Di ranah organisasi North Atlantic Treaty Organization (NATO), Bush dan Presiden Rusia Vladimir Putin pernah meneken perjanjian pengurangan senjata nuklir. Bush juga yang meluncurkan Rencana Darurat Presiden untuk Penanggulangan AIDS atau President’s Emergency Plan for AIDS Relief (PEPFAR).
Ketika mengumumkan nama dua kapal induk baru, Presiden AS Joe Biden menyebut kedua armada itu dikerjakan selama beberapa tahun mendatang. Dia belum merincikan spesifikasi kapal perang tersebut.
Dalam situs resmi Angkatan Laut AS, kapal kelas Gerald R. Ford merupakan pengganti kapal induk kelas Enterprise dan Nimitz. Pengoperasian armada tipe baru ini hanya memerlukan 2.600 awak, lebih sedikit dibanding kelas Nimitz yang harus ditangani 3.200 pelaut.
Tenaga penggeraknya adalah dua reaktor nuklir yang memiliki empat poros. Bodi kapal kelas Gerald R. Ford memiliki panjang 332,85 meter dan lebar 40,84 meter, sedangkan lebar dek penerbangannya 76,8 meter. Dengan beban penuh, kapal ini bisa melaju lebih dari 30 knot. Lalu kapal ini juga bisa mengangkut 60-90 jet tempur dan kendaraan udara lainnya.