Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Burung hantu menjadi pembicaraan hari-hari ini seiring disebut oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai solusi mengatasi maraknya hama tikus di persawahan. Solusi itu disampaikan Prabowo kala menjawab curahan hati para petani di Majalengka, Jawa Barat. Pihaknya juga berjanji akan memberikan bantuan 1.000 ekor burung hantu untuk mengusir tikus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Saya dapat laporan hama tikus yang sangat pelik masalahnya, dan yang paling bagus (untuk membasmi tikus) sekarang katanya adalah burung hantu,” ujar Prabowo kala berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan petani di Majalengka, Senin, 7 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Burung hantu memang dipercaya dapat digunakan untuk membasmi tikus lantaran hama pengerat tersebut memang mangsanya. Tikus, yang aktif di malam hari, menjadi santapan alias perburuan burung hantu yang memang hewan nokturnal atau mencari makan di malam hari. Petani di beberapa daerah sudah menggunakan jasa burung hantu untuk membasmi tikus.
Selain pemangsa tikus, berikut sederet fakta burung hantu yang jarang diketahui:
1. Terbang Tanpa Suara
Burung hantu dikenal memiliki kemampuan terbang tanpa suara di lingkungan yang tenang. Hal ini berkat sayapnya yang menghasilkan sedikit suara, sehingga memungkinkan mereka menemukan mangsa secara diam-diam. Karakteristik yang menarik ini telah menarik perhatian para peneliti selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Earth, penelitian terkini menemukan bahwa kemampuan terbang tanpa suara berkaitan dengan fitur pinggiran mikro atau TE yang ditemukan di sayap burung tersebut. Hal ini berdasarkan temuan Profesor Hao Liu dan timnya, termasuk Jaixin Rong dari Pascasarjana Teknik dan Yajun Jiang serta Masashi Murakami dari Pascasarjana Sains di Universitas Chiba, Jepang.
Temuan mereka mengungkap pinggiran TE secara signifikan mengurangi tingkat kebisingan pada sayap burung hantu, terutama pada sudut serang yang curam, tanpa mengorbankan kinerja aerodinamis. Sistem ini bekerja sama untuk meningkatkan gaya aerodinamis dan pengurangan kebisingan pada burung hantu.
2. Dapat Melihat Malam Hari
Kebiasaannya berburu di malam hari mengharuskan burung hantu dapat melihat di dalam gelap. Dikutip dari UCSB Science Line, burung hantu memiliki semacam cermin di bagian belakang matanya yang disebut tapetum lucidum. Ketika cahaya melewati fitur mata bernama batang dan mengenai cermin, cahaya dipantulkan kembali pada batang. Ini berarti burung hantu memiliki dua peluang untuk menangkap sedikit cahaya.
Ciri-ciri mata tapetum lucidum adalah bersinar ketika disorot cahaya, seperti pada mata kucing. Karena mata burung hantu bersinar saat terkena cahaya, di beberapa daerah burung ini disebut juga Elang Kucing.
3. Leher Bisa Berputar Nyaris 360 Derajat
Sudah diketahui lama bahwa leher burung hantu bisa bergerak secara ekstrem. Burung nokturnal ini, misalnya, mampu menengok sampai 270 derajat tanpa mengubah posisi badannya. Dugaannya, bahkan bisa lebih lentur lagi daripada itu.
Dirangkum dari New Scientist dan Online Library, sebuah analisis terhadap rangka dan otot burung hantu menunjukkan indikasi bahwa semestinya bangsa burung ini mampu memutar kepala mereka satu lingkaran penuh alias 360 derajat. Hipotesis itu disampaikan Aleksandra Panyutina dari Tel Aviv University, Israel, dan koleganya, Alexander Kuznetsov, seorang peneliti independen.
Keduanya mengumpulkan burung hantu untuk studi tersebut, dan mendapatkannya dari dua institut akademis di Rusia. Seluruhnya didapatkan delapan burung hantu yang baru saja mati dari lima spesies berbeda. Keduanya kemudian melakukan CT-scan terhadap tulang leher burung hantu-burung hantu itu dan putaran yang bisa dilakukan kepalanya.
Hasilnya, seperti diungkap dalam Journal of Morphology yang terbit pada 26 Desember 2023, burung hantu bergantung kepada dua strategi saat kepalanya berputar. Pertama, mereka merotasi beberapa sendi di antara tulang-tulang lehernya, yang memungkinkan mereka memutar kepala sampai 126 derajat. Kedua, burung hantu memelintir tulang belakang mereka secara fisik, membuatnya seperti anak tangga yang berpilin
Meski mengubah konfigurasi tulang belakang, kedua peneliti menemukan gerakan itu tak sampai merusak tulang, ligamen atau otot di leher burung hantu—bahkan jika kepala dibuat berputar satu lingkaran penuh. Karena itu, Panyutina yakin kalau burung hantu yang hidup dapat memutar kepalanya 360 derajat.
Michael Habib dari Natural History Museum di Los Angeles, AS, pernah meneliti beberapa adaptasi yang membuat burung hantu mampu melakukan gerakan kepala yang ekstrem. Dia menilai studi terbaru oleh Panyutina dan Kuznetsov “sangat keren". Meski begitu, dia menyatakan tak pernah berpikir akan pernah melihat kepala burung hantu berotasi 360 derajat.
Valmai Alzena Karla dan Zacharias Wuragil berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: 5 Fakta Celepuk Rinjani, Burung Hantu Terkecil di Dunia
