Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Benarkah Burung Hantu Bisa Memutar Kepala 360 Derajat Penuh

Berdasarkan analisis kerangka dan otot, burung hantu mampu memutar kelapanya 360 derajat

26 Januari 2024 | 23.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seekor burung hantu jenis tyto alba. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan analisis kerangka dan otot-otot, burung hantu seharusnya bisa memutar kepala 360 derajat penuh. Tetapi beberapa peneliti masih meragukannya.

Sudah lama diketahui bahwa burung hantu memiliki leher yang sangat mudah bergerak. Burung dari ordo Strigiformes itu telah terekam mampu memutar kepala mereka ke atas dan ke bawah, juga memutarnya ke arah samping sejauh 270 derajat sambil menjaga tubuh mereka tetap diam.

Tetapi Aleksandra Panyutina dari University of Tel Aviv di Israel dan rekannya Alexander Kuznetsov, seorang peneliti independen, mencurigai leher burung hantu masih lebih fleksibel lagi. Mereka mempublikasikan studinya dalam artikel riset di Journal of Morphology yang terbit 26 Desember 2023.

Kedua peneliti itu melakukan penelitian terhadap delapan burung hantu yang sudah mati–dari lima spesies yang berbeda–yang diperoleh dari dua lembaga akademik di Rusia. Mereka kemudian mengambil citra pemindai tomografi terkomputerisasi (CT scan) dari setiap burung saat mereka memutar kepalanya.

Dari pemindaian ini terungkap bahwa burung hantu mengandalkan dua strategi saat memutar kepala. Pertama, mereka memutar beberapa sendi di antara tulang di leher, yang memungkinkan mereka memutar kepala hingga 126 derajat. Kedua, mereka memelintir tulang belakang, sehingga berbentuk seperti tangga spiral.

Meskipun pemutaran ini sangat mengubah bentuk tulang belakang, Panyutina dan Kuznetsov menemukan bahwa gerakan itu tidak merusak tulang, ligamen, atau otot di leher burung hantu. Karena itu, Panyutina yakin. "Burung hantu yang hidup bisa melakukan putaran kepala 360 derajat penuh," kata dia seperti dikutip dari NewScientist, 25 Januari 2024..

Michael Habib dari Natural History Museum of Los Angeles County, Amerika Serikat, yang telah meneliti beberapa adaptasi yang memungkinkan burung hantu melakukan putaran kepala yang ekstrem, mengatakan studi baru itu "sangat keren". Namun dia tidak berpikir kita akan melihat kepala burung hantu berputar selingkaran penuh.

"Mereka bertanya apakah ada sesuatu di tulang dan otot yang akan mencegah putaran 360 derajat? Dan mereka menemukan bahwa jawaban yang agak mengejutkan, tidak," kata Habib. Tetapi dia pikir, fitur anatomi lain mungkin akan melarang gerakan seperti itu.

Secara kritis, kata Habib, saraf yang menjalar di leher akan rusak selama putaran 360 derajat, berpotensi membuat burung hantu tidak dapat terbang selama beberapa hari hingga saraf tersebut pulih. "Saraf tidak suka diregangkan," katanya.

Namun, Panyutina tidak setuju ini akan menjadi masalah, terutama untuk saraf, seperti saraf vagus, yang melewati bagian atas otot leher. Saraf ini tidak akan meregang saat tulang di bawah otot-otot terpelintir dan bengkok. "Saraf vagus bergerak bebas di atas otot dan dengan mudah menemukan cara yang lebih pendek selama belokan ekstrem," katanya.

Untuk menyelesaikan kontroversi ini, para peneliti mungkin harus melakukan eksperimen dengan burung hantu yang hidup. Panyutina mengusulkan untuk melatih burung agar fokus pada target tertentu, dan kemudian menempatkannya pada platform yang berputar. Ini untuk melihat apakah mereka dapat mempertahankan fokus pada target selama putaran 360 derajat.

Pilihan Editor: 5 Fakta Celepuk Rinjani, Burung Hantu Terkecil di Dunia dari Lombok

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus