Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5 politeknik negeri akan menjadi politeknik percontohan untuk pengembangan program D4 spesialisasi energi terbarukan di Indonesia. Didukung lewat proyek Renewable Energy Skills Development (RESD), kerja sama pemerintah Swiss dan Indonesia, kuliah perdana angkatan pertama program tersebut rencananya dimulai September tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan keterangan tertulis yang dibagikan RESD Senin, 7 Februari 2022, program spesialisasi D4 yang dimaksud adalah program alih jenjang, di mana lulusan Diploma 3 teknik (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil) mengambil program 1 tahun (semester 7 dan 8) spesialisasi energi terbarukan. Nantinya, lulusan akan mendapatkan gelar Sarjana Teknik Terapan Energi Terbarukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Calon siswa dapat mendaftarkan diri di Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang."
Sebagai persiapan dari peluncuran program D4 tersebut, penguatan kompetensi dan sertifikasi 14 instruktur di bidang energi terbarukan dilakukan melalui pelatihan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) di Bandung, Jawa Barat.
Pelatihan yang berlangsung dari 31 Januari-11 Februari 2022 itu mencakup pengetahuan teknis teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), uji kompetensi Teknik Energi Surya dengan skema sertifikasi PLTS tipe rooftop, dan kunjungan industri ke PT Elemen Beton Persada dan PT Surya Energi Indotama.
Beny Bandanadjaja, Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, mengungkapkan kalau saat ini Program Studi Energi Baru Terbarukan (EBT) di tingkat pendidikan tinggi masih terbatas. Sementara, kebutuhan energi terus meningkat dan pemerintah telah menetapkan target bauran energi sebesar 23 persen dari energi baru terbarukan pada 2025.
Itu sebabnya, dia berharap, dari 5 politeknik negeri yang menjadi percontohan, program spesialisasi D4 EBT dapat diperluas implementasinya di lebih banyak lagi politeknik di Indonesia. "Kemendikbud siap mendukung penguatan program D4 spesialisasi energi terbarukan, termasuk riset
dosen politeknik di bidang EBT,” kata Beny.
Martin Stottele, ketua pelaksana proyek RESD, menerangkan bahwa pelatihan selama dua minggu merupakan rangkaian dari seri pelatihan tentang instalasi, pengoperasian, supervisi dan pemeliharaan PLTS. Pelaksanaan proyek diperkuat dengan penyediaan peralatan laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari tiga universitas di Swiss. Ketiganya termasuk dalam ‘Swiss Universities of Applied Sciences and Arts’ dan ‘Swiss Federal Institute for Vocational Education’.
"Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA)," katanya.
Bukan hanya lewat pembentukan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik di Indonesia, RESD juga mengupayakannya melalui peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja dan penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.