Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 56 pelajar usia 15 tahun dari SMA Muhammadiyah I Kota Pekanbaru, Riau, ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai sampel dalam Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student Assessment/PISA).
Baca:
Silicon Valley di Indonesia Jadi Kenyataan? Batam, Malang, Kulon Progo Bersiap
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Program PISA adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD)," kata Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Saadanur MM diwakili Ketua Penyelenggara Fajar Aidul Syah di Pekanbaru, Selasa, 30 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan tujuan studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.
Sedangkan Muhammadiyah, katanya, ditunjuk mewakili Indonesia dalam program PISA itu berdasarkan surat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 0359/H3/PG/00.02/2021 tanggal 18 Maret 2021.
"Studi PISA bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa usia 15 tahun di bidang matematika, membaca dan sains, nama siswa dipilih oleh Kemendikbud berdasarkan data dari DAPODIK atau Data Pokok Peserta didik," katanya.
Sebelum pelaksanaan PISA, katanya, ke-56 pelajar itu sudah disosialisasikan terkait program PISA selama sehari dan pada Kamis 8 April 2021 program penilaian ini digelar di SMA Muhammadiyah I Pekanbaru pada pukul 08-00-14.00 WIB.
Berdasarkan data Kemendikbud, katanya, pada tahun 2018, kurikulum Indonesia menempati rangking ke-70 dari 79 negara, sehingga diharapkan penilaian terhadap pelajar asal SMA Muhammadiyah I Pekanbaru ini akan meningkatkan rangking kurikulum Indonesia tahun 2021.
ANTARA