Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda bahwa hampir semua semut dapat menggigit atau menyengat? Namun hanya sebagian kecil yang dapat menyebabkan reaksi pada manusia. Dari lebih dari 12.000 spesies semut di dunia, sebagian besar tidak berbahaya, tetapi ada beberapa jenis semut yang menggigit atau menyengat sebagai bentuk pertahanan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis semut yang paling sering menggigit dan menyengat manusia:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Semut Api
Semut api adalah serangga agresif yang memiliki racun, biasanya ditemukan di bagian selatan Amerika Serikat. Berwarna merah terang atau kadang hitam, semut jenis ini memiliki capit di kepala dan sengat di bagian belakang tubuhnya. Nama "semut api" berasal dari sensasi terbakar yang ditimbulkan oleh racun yang mereka lepaskan saat menyengat. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai "semut merah" karena warnanya.
Semut ini akan menggigit jika sarangnya diganggu. Seseorang yang tersengat biasanya akan mengalami beberapa gigitan dari berbagai semut. Sengatan semut api menimbulkan benjolan yang berubah menjadi bintil putih, dan pada sebagian orang, bisa memicu reaksi alergi yang parah. Sarang semut api biasanya terletak di tanah dekat fondasi bangunan atau di area lanskap, dengan bentuk sarang yang besar, pipih, dan tidak teratur, serta mencakup area antara dua hingga empat kaki persegi.
2. Semut Tukang Kayu
Semut tukang kayu adalah jenis semut yang lebih besar, dengan panjang tubuh sekitar 1/2 inci hingga 5/8 inci dan memiliki penjepit di kepalanya. Biasanya, semut tukang kayu berwarna hitam, meskipun ada juga yang berwarna merah atau cokelat. Nama "semut tukang kayu" diberikan karena mereka membangun sarang di dalam kayu dan lebih suka hidup di lingkungan yang lembap atau basah dekat dengan kayu.
3. Semut Terbang
Untuk memperluas koloni, ratu semut akan menghasilkan semut bersayap (semut terbang) yang bertugas untuk berkembang biak. Semua jenis semut, termasuk semut tukang kayu dan semut api, memiliki semut terbang dalam koloninya. Semut terbang biasanya muncul setelah hujan, ketika suhu hangat dan kelembapan tinggi di akhir musim semi atau awal musim panas. Gigitan atau sengatan semut terbang terjadi ketika mereka merasa terancam dan perlu membela diri, meskipun mereka tidak akan menyerang manusia secara langsung kecuali jika diganggu.
4. Semut Gula
Beberapa jenis semut, seperti semut gula (Camponotus consobrinus), sangat tertarik pada makanan manis seperti gula. Semut gula ini cukup kecil dengan panjang tubuh antara 2 hingga 15 milimeter. Semut jantan biasanya berwarna hitam, sementara semut betina sering kali memiliki tubuh dengan warna jingga. Jika merasa terancam, semut gula akan menggunakan penjepit di kepalanya untuk mempertahankan diri. Meskipun gigitan mereka tidak menyakitkan, bagi sebagian orang, itu bisa memicu reaksi alergi.
5. Semut Pemanen
Semut pemanen dikenal akan menyengat jika sarangnya terganggu, dan sengatannya sangat menyakitkan. Bagi mereka yang memiliki alergi terhadap sengatan serangga, sangat disarankan untuk berhati-hati saat berada di dekat semut pemanen. Semut pemanen biasanya membuat sarangnya di halaman rumput, dengan kedalaman bisa mencapai tiga kaki. Gundukan sarangnya sering kali tertutup oleh kerikil kecil, arang, atau serpihan tanaman mati di permukaannya.
6. Semut Beludru Betina
Semut beludru betina adalah satu-satunya yang menyengat. Anda dapat membedakannya dari semut jantan yang tidak memiliki sayap. Semut betina cenderung menghindar saat bertemu manusia, tetapi akan menyengat jika merasa terancam atau dipegang. Semut beludru betina sering terlihat bergerak di tanah, terutama di area gundul atau berpasir selama bulan-bulan musim panas yang hangat.
7. Semut Lapangan
Semut ladang cenderung menggigit saat sarangnya terganggu. Beberapa dari mereka bahkan menyemprotkan asam format ke dalam luka gigitan,yang dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat. Semut ladang biasanya membangun sarangnya di sekitar pohon, semak, atau dekat pagar dan dinding pondasi. Gundukan sarang mereka terbuat dari rumput dan bahan tanaman lainnya.
CLEVELAND CLINIC | MASSEY SERVICES
Pilihan Editor: Mengapa Semut Selalu Berjalan dalam Satu Baris Lurus?