Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Agung dan Fardita Jadi Mahasiswa Termuda dan Terjauh di Itera

Keduanya merupakan mahasiswa baru angkatan 2022. Agung masuk Itera pada usia 15 tahun dan Fardita berasal dari Papua Barat.

22 Agustus 2022 | 11.52 WIB

Fardita Ode Josan dan M. Agung Agustianto. Foto : Itera
Perbesar
Fardita Ode Josan dan M. Agung Agustianto. Foto : Itera

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - M. Agung Agustianto, mahasiswa program studi Sains Atmosfir dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) merupakan mahasiswa baru termuda angkatan 2022/2023. Agus sapaan akrab pria kelahiran, 28 Agustus 2006, ini resmi menjadi mahasiswa Itera saat baru berusia 15 tahun 11 bulan 15 hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung lebih cepat menjadi mahasiswa dibanding teman-teman seusianya karena menempuh percepatan pendidikan sedari sekolah dasar. Dia sudah mengenyam pendidikan SD saat baru usia 5 tahun. Selain itu, Agung juga memilih kelas akselerasi saat duduk di bangku SMA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Agung mengaku senang dan bangga dapat menjadi bagian mahasiswa Itera. Terlebih predikat mahasiswa termuda yang saat ini diemban dirinya. “Pertama saya melihat Itera sangat bangga dan tidak menyangka ternyata seluas ini kampusnya dan saya berharap bisa menjadi mahasiswa berprestasi,” ujar Agung dilansir dari laman resmi Itera pada Senin, 22 Agustus 2022.

Sealin Agung, ada salah satu mahasiswa baru lain yang ditetapkan sebagai mahasiswa terjauh yaitu, Fardita Ode Josan. Gadis berhijab ini diterima pada program studi Farmasi ini menjadi mahasiswa asal terjauh dari 4.860 mahasiswa baru yang diterima Itera. Fardita berasal dari Kelurahan Kabare, Kecamatan Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Jarak tempat tinggal asalnya dengan kampus Itera kurang lebih 2.911 km.

Fardita mengaku bangga menjadi salah satu mahasiswa Itera. Dia diterima melalui program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik). “Saya sangat bersyukur dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi untuk meraih mimpi, program beasiswa ini juga meringankan beban kedua orang tua karena jika tidak beasiswa mungkin saya tidak bisa kuliah,” ujar Fardita.

Fardita mengaku perjalanan pertama ke Lampung menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Selain menjadi perjalanan jauh pertama yang membuatnya harus berpisah dari orang tua, Fardita senang menemukan lingkungan baru.“Kesan pertama aku saat melihat orang Lampung itu asik, baik, dan mau menerima kehadiran aku jadi aku nyaman juga,” ujar Fardita.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus