Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otak manusia organ kecil yang mampu melakukan semua fungsi penting untuk kelangsungan hidup, dilansir Difference Between. Itu berhubungan dengan segala unsur kehidupan, yaitu perkembangan, pemahaman, dan kemajuan. Adapun memori kemampuan menyimpan, memasukkan, juga memutar kembali informasi di otak untuk digunakan pada saat tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dejavu dan jamais vu merupakan dua kondisi memori yang menyebabkan timbulnya sensasi pengalaman serupa. Meski begitu, dejavu dan jamais vu sebenarnya dua fenomena berbeda dalam memori manusia.
- Dejavu
Ketika seseorang merasa pernah mengalami keadaan tertentu pada masa lampau yang persis sama dialami sekarang itu menandakan dejavu atau déjà vu. Dalam bahasa Prancis déjà vu berarti, sudah (pernah) terlihat, dilansir WebMD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini fenomena ingatan manusia, ketika seseorang merasa dia telah mengalami peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Kadang, perasaan ini disebabkan begitu kuat dalam diri seseorang sehingga dia mungkin benar-benar memprediksi tentang yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Mengutip Healthline, dejavu menggambarkan sensasi telah mengalami sesuatu. Padahal itu belum pernah dialami sebelumnya. Pemandangan yang terasa akrab bisa memicu perasaan itu. Misalnya, ketika seseorang berjalan ke sebuah ruangan di gedung yang belum pernah dikunjungi, tapi merasa sangat dekat mengetahui.
- Jamais vu
Adapun jamais vu berfungsi menjadi kontradiksidari dejavu. Jamais vu juga sebutan dalam Bahasa Prancis yang berarti, tidak pernah terlihat. Seperti namanya, jamais vu mengacu fenomena otak manusia, ketika seseorang merasa dia tidak pernah mengalami peristiwa di sekitarnya. Bahkan pun jika peristiwa itu sangat akrab dengannya.
Orang mungkin mengartikan kedua istilah ini sama, tapi bila melihat dari artinya sebenarnya bertentangan. Salah satu alasan logis orang sering bingung membedakan, kemungkinan karena terdapat akhiran vu yang ditambahkan di akhir kedua kata ini.
Selain dejavu dan jamais vu, juga sebutan yang hampir mirip dengan keduanya, yaitu presque vu dan deja entendu. Presque vu juga berasal dari bahasa Prancis, yang berarti hampir terlihat. Mengutip Difference Between, fenomena ini menggambarkan perasaan seseorang saat dia berada di ambang pencerahan untuk mengingat peristiwa tertentu, sesuatu, nama, dan sebagainya.
Sedangkan deja entendu berarti, sudah pernah mendengar. Ini timbul dari keyakinan seseorang pernah mendengar sesuatu sebelumnya, seperti musik, percakapan dan lainnya.
KAKAK INDRA PURNAMA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.