Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Angkatan Udara AS merilis untuk pertama kalinya sebuah gambar konsep pesawat pengebom siluman terbaru yang sedang digarap bareng pabrikan Northrop Grumman. Pesawat bomber siluman B-21 Raider seharga US$ 600 juta (setara Rp 8,2 triliun) itu dikerjakan sejak 2015 lalu dan digadang-gadang akan dioperasikan pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman, Daily Mail, pembom siluman jarak jauh itu dirancang unrtuk dipersenjatai dengan senjata termonuklir, selain yang konvensional. Sebagai gambaran, bom termonuklir memberikan daya ledak sangat besar yang dihasilkan dari reaksi berantai antar isotop hidrogen pada suhu tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan B-21 Raider, bom termonuklir itu dapat dijatuhkan pada target dengan presisi yang lebih tinggi karena terbang tanpa terdeteksi radar musuh. "B-21 Raider akan mampu menembus pertahanan terberat untuk memberikan serangan presisi di mana pun di dunia, memainkan peran penting dalam keamanan nasional Amerika," bunyi pernyataan Northrop Grumman.
Bomber baru itu akan mendukung strategi pertahanan Amerika Serikat yang selama ini sudah diisi pesawat-pesawat Rockwell B-1 Lancer, Northrop Grumman B-2 Spirit, dan Boeing B-52 Stratofortress. Rencananya, B-21 Raider akan beroperasi dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas, serta Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota dan Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri.
Northrop Grumman menerima kontrak untuk membuat pesawat itu pada 2015. Tentu, tidak ada aspek kunci yang dirilis. Sedang Angkatan Udara AS juga hanya menyatakan sedang merancang B-21 Raider untuk menggantikan pesawat pembom tua mereka.
"Pesawat jarak jauh yang sangat mampu bertahan dan membawa muatan campuran konvensional, serta nuklir, untuk menyerang target di seluruh dunia," kata Kepala Staf Jenderal Angkatan Udara David L. Goldfein tentang pesawat terbaru.
Pesawat siluman seperti B-21 dirancang agar tidak terdeteksi sinyal radar dan inframerah serta cahaya. Fitur desain, seperti bentuk dan bahan, dapat membantu membelokkan radar musuh dari pesawat itu.
Pesawat juga dibekali di antaranya kamera berkualitas tinggi dan antena yang tertanam di permukaan luar, yang akan mengubah B-21 menjadi pesawat mata-mata serbaguna dan pusat komando udara. Bomber siluman B-21 Raider bahkan disebut-sebut mungkin untuk melakukan operasi nirawak.
DAILY MAIL | DEFENSE ONE