Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sinar matahari adalah sumber vitamin D terbaik. Lantas, bagaimana proses sinar matahari menjadi sumber vitamin D bagi tubuh?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Times of India, ahli gizi holistik Luke Coutinho mengatakan sinar matahari sebenarnya tidak memberikan vitamin D. Tubuh menghasilkan vitamin D ketika kulit terpapar sinar ultraviolet matahari yang memicu sintesis vitamin D.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hati dan ginjal secara biologis merubah bentuk vitamin D yang inert menjadi bentuk aktif biologis yang dapat digunakan tubuh untuk meningkatkan penyerapan kalsium dan kesehatan tulang, kekebalan, hingga kesehatan hormonal.
Coutinho mengatakan bahwa manusia membutuhkan paparan langsung pada kulit untuk mendapatkan semua manfaat vitamin D secara maksimal. Namun, jika sinar matahari mulai terasa membakar kulit, disarankan tidak melanjutkan terkena paparannya karena radiasi yang terjadi dapat berbahaya.
Bergantung pada letak geografis, sinar matahari yang sehat adalah paparan yang dibutuhkan selama minimal 15 menit hingga satu jam untuk mendapatkan manfaat yang menyeluruh, jelasnya.
Manfaat kesehatan dari vitamin D
Menurut National Health Service (NHS), vitamin D membantu mengontrol dan mengelola jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang seperti rakhitis pada anak-anak, dan kondisi nyeri tulang yang disebut osteomalacia pada orang dewasa.
Selain itu, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan beberapa gejala termasuk kelelahan, nyeri tulang, masalah mood, rambut rontok, kelemahan otot, kehilangan nafsu makan dan sering sakit, yang semuanya dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan vitamin D harian.
HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: Jaga Asupan Vitamin D di Musim Hujan dengan Cara Berikut