Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Beberapa Pelajaran Santri di Pasantren, Ketahui Sebelum Masuk Pondok Pesantren

Setiap pendidikan memiliki pembelajarannya masing-masing, begitu pula para santri pondok pesantren fokus pada pembelajaran dan pendalaman agama Islam.

4 Agustus 2022 | 17.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kegiatan belajar mengaji santri laki - laki di Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah Khilafatul Muslimin, Bekasi Barat, Senin, 6 Juni 2022. Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah Khilafatul Muslimin di bawah pimpinan Abdul Qodir Hasan Baraja yang berdiri sejak 31 Mei 2011, Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menyiapkan anak untuk masuk pesantren, sama halnya dengan perlunya mengenali apa saja yang dipelajari untuk menjadi seorang santri. Disebutkan dalam jurnal berjudul Mengenal Tipologi dan Kehidupan Pasantren, pesantrentelah berdiri sejak abad ke-16 dan mengajarkan macam-macam kitab klasik dalam bidang teologi dan tasawuf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga saat ini, pondok pesantren masih mempertahankan eksistensinya untuk menjadi penopang sistem pendidikan Islam di Indonesia. Setidaknya ada tiga hal upaya tujuan dari hadirnya pasantren, yang pertama sebagai respons atas fenomena beragama yang berkembang di suatu tempat dan waktu tertentu. Kedua, berdakwah menyebarkan agama Islam. Lalu yang terakhir ialah sebagai menjadi benteng pertahanan umat dalam bidang akhlak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah mengenal tujuan, santri juga akan diarahkan kepada sistem pembelajaran yang diterapkan pada dimensi ubudiyah (religius oriented). Sementara sistematikan pengajaran yang diberikan pesantrenberbeda dengan sekolah pada umumnya.

Yang paling mencolok adalah melakukan pelajaran yang berulang-ulang dari tingkat ke tingkat, tanpa melihat kesudahannya. Setiap tingkatannya, kyai akan memberikan tingakatan level kitab atau teks yang akan dibaca oleh para santri. Mulai dari kitab yang ringan sampai yang paling berat.

Selain itu, pengajarannya akan menggunakan model klasikal, di mana seorang kyai akan memberikan pemahaman kepada santridengan membacakan menerjemahkan, dan menerangkan berbagai persoalan yang disebutkan dalam teks yang sedang dipelajari. Nantinya santri juga akan merespon pembelajaran dengan membacakan ulang teks atau menjawab pertanyaan yang diberikan.

Lalu yang membedakannya lagi bahwa pesantrentak memiliki standar kelulusan bagi setiap santrinya. Terkecuali untuk pengaplikasian penerjemahan inti teks bagi kehidupan sehari-harian. Dengan begitu, santri dapat menerapkan nilai nilai yang ada dalam Alquran.

Dalam laman kemenag.go.id, pembelajaran santri akan diadakan sejak mau tidur sampai mau tidur kembali di hari keesokannya. Santri akan diajarkan untuk membangun akhlak yang baik sesuai hadis dan Alquran. Namun, pesantren juga perlu mengikuti zaman dalam landasan pendidikannya, tanpa harus meninggalkan ajaran Islam sedikitpun.

FATHUR RACHMAN 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus