Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Begini Cara Kerja Seismograf, Alat Pendeteksi dan Pengukur Kekuatan Gempa Bumi

Seismograf merupakan alat pendeteksi sekaligus pengukur kekuatan gempa bumi dalam skala magnitudo.

6 Desember 2022 | 15.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 telah menyebabkan 334 orang meninggal dunia dan 8 orang hilang. Selain menelan korban jiwa, gempa itu mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai puluhan triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk situs US Geological Survey, sampai saat ini, sebenarnya belum ada teknologi untuk memprediksi waktu terjadi gempa sehingga upaya mitigasi guna mengurangi kerugian belum dapat dilakukan secara maksimal. Meskipun begitu, ilmuwan memiliki alat untuk mendeteksi sekaligus mengukur kekuatan gempa bernama seismograf. Bagaimana cara kerja alat ini?

Cara Kerja Seismograf

Dikutip dari Britannica, secara teknis, seismograf memiliki dua bagian, yaitu alat pendeteksi gerakan tanah atau seismometer dan alat perekaman. Seismometer berfungsi untuk merasakan dan mengukur gelombang pergerakan tanah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil deteksi tersebut akan dicatat dan direkam selama periode waktu tertentu menjadi catatan berupa garis-garis naik dan turun oleh alat perekam.

Berdasarkan penjelasan di situs Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), hasil rekaman pada seismograf akan dibaca dengan skala Magnitudo (M). Sebelumnya, BMKG menggunakan Skala Richter (SR) yang dikembangkan oleh ilmuwan Charles F. Richter. 

Namun, sejak 2008, BMKG mulai menggunakan skala Magnitudo guna mengukur dan menentukan satuan kekuatan gempa.

Bagaimana Sejarah Penemuan Seismograf?

Sebelum secanggih seperti saat ini, teknologi sederhana ala seismograf telah ditemukan oleh insinyur Tiongkok bernama Zhang Heng pada 132 masehi. 

Dikutip dari Britannica, Heng yang hidup saat Dinasti Han membuat seismograf dengan memanfaatkan guci perunggu besar yang dilengkapi dengan delapan kepala naga. Setiap kepala ini memiliki bola pada bagian mulut dan dihadapkan ke delapan arah mata angin. 

Kemudian, di bawah patung naga tersebut, Heng membuat patung katak berjumlah sama dengan posisi mulut terbuka, tepat di bawah masing-masing kepala naga.

Prinsipnya, seismograf buatan Heng akan merasakan gempa bumi ketika bola-bola dari mulut naga terguncang dan terjatuh sehingga masuk ke mulut katak. Saat itu terjadi, bola yang masuk ke mulut katak akan menimbulkan suara keras sebagai tanda peringatan. 

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus