Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Berbeda dengan 1 Ramadhan Prediksi Idul Fitri Bisa Serentak, Ini Kata Abdul Mu'ti

Meskipun ada perbedaan penetapan 1 Ramadhan, ada kesamaan dalam menetapkan tanggal 1 Syawal. Prediksinya jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

6 Maret 2024 | 19.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas saat memantau hilal di Masjid Al Musari'in, Jl Basmol Raya, Kembangan Utara, Rabu, 22 Maret 2023. Kementerian Agama melakukan pemantauan Rukyatul Hilal Ramadan di 124 lokasi wilayah Indonesia untuk menentukan 1 Ramadan 1444 Hijriah. TEMPO /Reyhan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perbedaan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriah di tanah air tampaknya tak terelakkan. Peneliti Astronomi dan Astrofisika di Pusat Riset Antariksa Thomas Djamaludin bilang hal ini disebabkan ketinggian bulan saat magrib pada 10 Maret diproyeksi masih sangat rendah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kata Thomas, posisi bulan itu belum masuk dalam kriteria MABIS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Dalam kriteria MABIMS, penetapan 1 Ramadhan harus memenuhi pengamatan ketinggian bulan minima tiga derajat, atau jarak sudut bulan dan matahari di langit minimal 6,4 derajat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadwal Ramadhan dan idul fitri pun usai diprediksi. Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI sudah susun kalender Hiriah Indonesia 2024. Jatuh pada 12 Maret 2024 untuk 1 Ramadhan. 

Sisi lain, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah luncurkan penetapan Ramadhan tahun ini. ialah 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada 11 Maret. Perbedaan ini didasari adanya metode riteria penetapan awal yang dipakai Muhammadiyah dan Pemerintah.

Muhammadiyah mengacu pada hisab hakiki wujudul hilal. Sementara  itu pemerintah menggunakan kriteria imkanur rukyah MABIMS. 

Melansir dari masjidmuhammadiyah, meskipun adanya perbedaan penetapan 1 Ramadhan, ada kesamaan dalam menetapkan tanggal 1 Syawal. Prediksinya  jatuh  pada Rabu, 10 April 2024.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menanggapi fenomena ini dengan menyarankan tidak adanya sidang isbat penetapan Idul Fitri. Alasannya lantaran posisi hilal akhir Ramadhan yang sudah di atas delapan derajat. “Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” ujar dia pada Minggu 3 Maret 2024 lalu. 

ELLYA SYAFRIANI | ANWAR ISWADI | MASJID MUHAMMADIYAH
Pilihan editor: Kunci Menentukan Awal Puasa Ramadhan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus